Kabar24.id -- Duka mendalam menyelimuti dunia pesantren, lagi dan lagi. Santri pondok pesantren (Ponpes) Nurul Abror Al-Robbaniyin Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, AR meninggal dunia setelah 6 hari koma dan dirawat di ruang ICU RSUD Blambangan Banyuwangi akibat dianiaya oleh enam orang seniornya (tvonenews.com, 03/01/25).
Mubaligah nasional Ustazah Kholishoh Dzikri menilai bahwa penganiayaan santri yang terus terjadi ini sebagai hal merisaukan.
Baca Juga: Ini 7 Pernyataan Sikap Warga NU kepada Polda DIY atas Kasus Penusukan Santri Krapyak
“Miris! Korban perundungan terhadap santri kembali terjadi. Sebelumnya, santri di Lawang, Kab. Malang dianiaya seniornya dengan cara disetrika dengan setrika uap. Santri di Jambi dianiaya senior hingga luka parah dan masih banyak lagi kasus serupa, baik korban luka parah hingga banyak yang meninggal,” tuturnya kepada MNews, Kamis (29-2-2024).
Kasus yang sama juga terjadi di Ponpes dan SMP Az-Zayadiyy di Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jateng AK (13) junior dianiaya MG (15) senior hingga meninggal dunia hanya karena minta rokok tidak dikasih (detikjateng, 21/10/24). Lalu, sebuah video viral memperlihatkan seorang santri menjerit kesakitan setelah disiram air cabai oleh istri pimpinan pondok pesantren di Aceh Barat.
Baca Juga: 5 Butir Ikrar Santri Indonesia untuk Dibaca Saat Upacara Peringatan Hari Santri Nasional HSN 2024
Artikel Terkait
Pemerintah Tetapkan Usia Pensiun Naik Jadi 59 Tahun, Apa Saja Manfaatnya?
Ratusan Kepala Sekolah Banyuwangi Ikuti Pelatihan Kepemimpinan Berbasis Welas Asih
Karen Bass, Wali Kota Los Angeles Bikin Geram Warganya Malah Pergi ke Ghana Saat Terjadi Kebakaran
Informasi Beasiswa; Tahun 2026, Ajinomoto Berikan Beasiswa S2 ke Jepang Untuk Pelajar Indonesia
Dipecat dari Timnas Indonesia, Shin Tae Yong Terima Pesangon dengan Nilai Ini