Kabar24.id -- Untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN), ada agenda tahunan yang diselenggarakan, yang salah satunya adalah pembacaan ikrar santri. Berikut ini adalah lima bunyi ikrar santri untuk HSN 2024.
Sebelum ini, seperti yang dinyatakan dalam Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor SE 04 Tahun 2024 tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri 2024, tema yang dipilih adalah "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan". Tentu saja, tema ini memiliki makna khusus yang harus diingat.
Frasa "Menyambung Juang" berarti meneruskan semangat perjuangan yang dulunya dianjurkan oleh para santri dan kyai saat mempertahankan dan merebut Indonesia. Meskipun demikian, istilah "Merengkuh Masa Depan" berarti bergerak bersama menuju kemakmuran.
karena tahun 2024 akan menjadi tahun peringatan Hari Santri. Sangat penting bagi para santri untuk memahami apa arti ikrarnya. Ayo langsung simak lima bunyi ikrar santri Indonesia di bawah ini.
Menurut NU Online, ini adalah ikrar santri Indonesia yang dapat dibaca saat apel Hari Santri Nasional 2024:
Ikrar Santri Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim, Asyhadu allaa Ilaaha Illallah, Wasyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Kami santri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berikrar :
- Sebagai santri NKRI, berpegang teguh pada aqidah ajaran nilai dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
- Sebagai santri NKRI, bertanah air satu, tanah air Indonesia, berideologi negara satu, ideologi Pancasila, berkonstitusi satu, UUD 1945, berkebudayaan satu, kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika.
- Sebagai santri NKRI, selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudkan perdamaian abadi.
- Sebagai santri NKRI, berperan aktif dalam pembangunan nasional, mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin untuk seluruh rakyat Indonesia yang berkeadilan.
- Sebagai santri NKRI, pantang menyerah, pantang putus asa, serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang akan merongrong Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal ika, serta konstitusi dasar lainnya yang bertentangan dengan semangat proklamasi kemerdekaan dan resolusi jihad Nahdlatul Ulama.
Artikel Terkait
Generasi Muda Ambil Peran Literasi Keuangan Selamatkan Warga
Nilai-nilai Agama Dorong Pelestarian Hutan Tropis, Para Pemuka Dibentuk Sebagai Fasilitator
Batik Gajah Oling tercatat Ekspresi Budaya Tradisional asli Banyuwangi
Jangan Tebar Padat Benih Ikan, Ini Kata DKP Bantul
Link Download Foto Resmi Prabowo-Gibran, Siap Langsung Cetak dan Dipajang di Kantor atau Ruang Kelas