• Senin, 22 Desember 2025

Jangan Tebar Padat Benih Ikan, Ini Kata DKP Bantul

.
- Senin, 21 Oktober 2024 | 13:00 WIB
DKP menyarankan petani ikan atau kelompok pembudidaya perikanan mengurangi kepadatan tebar bibit ikan sebagai antisipasi kekurangan suplai air karena kemarau.
DKP menyarankan petani ikan atau kelompok pembudidaya perikanan mengurangi kepadatan tebar bibit ikan sebagai antisipasi kekurangan suplai air karena kemarau.


Kabar24.id - Tebar padat benih ikan pada kolam sudah menjadi mahfum bagi kalangan petani ikan.

Namun, kondisi berbeda menyebabkan cara ini untuk dipilir ulang.

Seperti disampaikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melansir ANTARA, DKP menyarankan petani ikan atau kelompok pembudidaya perikanan mengurangi kepadatan tebar bibit ikan sebagai antisipasi kekurangan suplai air karena kemarau.

 

Baca Juga: Bintang Puspayoga Ajak Aktivis Perempuan dan Anak Lanjutkan Komitmen

 

"Dari pengalaman yang sudah-sudah atau tahun lalu biasanya untuk dampak karena kurang hujan atau kurang air untuk perikanan budidaya kita menyarankan agar penebaran bibit ikan itu jangan terlalu padat tebar," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya DKP Bantul Kristanto Kurniawan di Bantul.

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan agar dalam pemeliharaan atau pertumbuhan perikanan budidaya terutama pada kolam ikan yang mengandalkan suplai air dari saluran irigasi tidak terganggu karena debit air saluran yang terbatas.

"Jadi misalnya tebaran bibit ikan lele yang biasanya di angka 200 ekor per meter kubik, agar jumlahnya setengah saja, atau sepertiga supaya mengurangi kepadatan ikannya di kolam, untuk antisipasi jumlah air yang semakin menyusut," katanya.

 

Baca Juga: Bersatu Lawan Judi Online: Laporan Masyarakat Kian Penting

 

Meski demikian, kata dia, sejauh ini dampak musim kemarau panjang di Bantul belum berdampak pada gangguan kegiatan budidaya perikanan yang menjadi perhatian utama pemerintah, karena para kelompok petani ikan sudah antisipasi.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaifuddin

Sumber: ANTARA

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X