Kabar24.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa program KIP Kuliah tidak akan dipangkas. Meski ada efisiensi anggaran di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) sebesar Rp306,69 triliun.
Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Satryo Soemantri Brodjonegoro selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ia dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR pada 12 Februari 2025 lalu, mengumumkan adanya efisiensi anggaran yang memengaruhi sejumlah program beasiswa, termasuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Dalam keterangan itu Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan total efisiensi mencapai Rp1,43 triliun dari pagu awal Rp15,42 triliun.
Program yang terdampak antara lain Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dengan pemotongan Rp19,4 miliar dari pagu Rp194,7 miliar, Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) sebesar Rp21 miliar dari Rp213,7 miliar, Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) sebesar Rp21,33 miliar dari Rp85,3 miliar, serta beasiswa untuk dosen dan tenaga pendidik dalam dan luar negeri sebesar Rp59,2 miliar dari pagu awal Rp236,8 miliar.
Usulan Mendiktisaintek untuk Mengembalikan Anggaran Beasiswa
Satryo Soemantri Brodjonegoro mengusulkan agar anggaran untuk bantuan sosial dan beasiswa di Kemendiktisaintek tidak dipotong dan dikembalikan ke pagu semula.
Hal ini bertujuan memastikan semua penerima program bantuan sosial dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan finansial.
Baca Juga: Buntut Konflik Lawan Hotman Paris, Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Duh Tamat!
Ia menekankan pentingnya dukungan penuh terhadap mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dukungan dari Anggota Komisi X DPR