• Senin, 22 Desember 2025

Kemendiktisaintek akan Gandeng Berbagai UMKM untuk Mengatasi Masalah Produk Impor yang Dipakai di MBG

.
- Jumat, 14 Februari 2025 | 17:09 WIB
Suasana di SDN Jati 05 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin 3 Februari 2025 saat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan bersama para siswa. (x.com/setkabgoid)
Suasana di SDN Jati 05 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin 3 Februari 2025 saat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan bersama para siswa. (x.com/setkabgoid)

 

Kabar24.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat. 

Namun, program ini masih mengandalkan produk impor, terutama dalam hal alat penyimpanan dan pengolahan makanan. 

Baca Juga: Kata Saksi Mata Kecelakaan Maut di Situbondo, Korban Terpental Hingga 100 meter

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemendikti Saintek, Fauzan Adziman, menegaskan perlunya inovasi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.

 

Ketergantungan Program MBG pada Produk Impor

Fauzan menyatakan bahwa banyak produk yang digunakan dalam program MBG masih berasal dari luar negeri. 

"Kita berdiskusi bagaimana riset dan pengembangan membantu program makan bergizi gratis. Karena banyak produk yang dipakai di MBG masih produk impor," ujarnya dalam pertemuan di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Selasa 11 Februari 2025.

Baca Juga: Renville Antonio Wafat Akibat Kecelakaan di Situbondo, Begini Kenangan Manis Bagi AHY hingga Khofifah

Dua komponen utama yang biasanya diimpor adalah alat penyimpanan makanan dan peralatan pengolahan makanan. 

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya mulai mengidentifikasi komponen dari mesin dan alat dapur yang dapat dikembangkan di dalam negeri. 

Baca Juga: Didukung Penuh Kerajaan, Kate Middleton Melepas Gelar Kehormatan Demi Mengabdi pada Siswa SD 

Fauzan menekankan bahwa riset dan pengembangan harus membangun ekosistem yang memungkinkan perguruan tinggi dan UMKM berkolaborasi dalam menciptakan produk lokal.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X