• Senin, 22 Desember 2025

Ranking Paspor Dunia 2025: Negara Teratas, Negara Tertinggal, dan Posisi Indonesia

.
- Rabu, 30 April 2025 | 11:25 WIB

Kabar24.id - Paspor bukan sekadar dokumen perjalanan, melainkan cerminan kekuatan diplomatik dan kepercayaan global terhadap sebuah negara. Di tahun 2025, peta kekuatan paspor dunia mengalami perubahan signifikan.

Negara-negara Asia dan Eropa masih mendominasi peringkat atas, sementara beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika tetap berada di posisi terbawah. Dalam artikel ini, akan diulas secara lengkap paspor terkuat dan terlemah tahun 2025, serta di mana posisi Indonesia dalam daftar tersebut.

Henley Passport Index, yang dirilis setiap tahun, menjadi tolok ukur utama dalam menilai kekuatan paspor suatu negara.

Indeks ini didasarkan pada jumlah negara yang bisa dikunjungi tanpa visa atau dengan visa saat kedatangan. Data Henley Passport Index berasal dari IATA dan dievaluasi bersama pakar kebijakan visa global.

Baca Juga: Mengintip Kekayaan Dirut PT Timah Ahmad Dani Virsal Capai Rp 8 Miliar, Tak Punya Hutang

Posisi puncak tahun ini ditempati oleh Singapura yang sukses mempertahankan dominasinya. Warga negara Singapura dapat mengakses 195 negara tanpa harus mengajukan visa terlebih dahulu. Ini membuktikan keunggulan diplomatik, kestabilan internal, dan citra positif negara tersebut di mata dunia.

Menyusul di peringkat dua adalah Jepang, yang paspornya membuka akses ke 193 negara. Salah satu sorotan menarik di tahun ini adalah Jepang yang kembali mendapatkan bebas visa ke Tiongkok, yang sebelumnya sempat dibatasi akibat hubungan politik yang memanas. Kemajuan ini menjadikan paspor Jepang sebagai salah satu yang paling dihargai secara global.

Negara-negara Eropa masih mendominasi sepuluh besar. Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol masing-masing memiliki akses ke 192 negara.

Faktor keanggotaan Uni Eropa dan kebijakan visa bersama (Schengen) menjadi penyokong utama kekuatan paspor mereka. Hal yang sama berlaku untuk negara-negara Skandinavia seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia.

Baca Juga: Transformasi Hunian: Banyuwangi dan Bank Jatim Bedah Rumah Warga Prasejahtera

Amerika Serikat, meski masih menjadi kekuatan dunia, turun ke posisi kesembilan dengan akses bebas visa ke 183 negara. Beberapa negara telah meninjau ulang kebijakan visanya terhadap warga AS, yang berdampak pada penurunan skor dalam indeks. Kendati demikian, paspor AS tetap membuka pintu ke hampir seluruh wilayah dunia.

Salah satu cerita sukses terbesar datang dari Uni Emirat Arab. Negara Teluk ini berhasil masuk ke daftar sepuluh besar dengan 184 negara yang bisa dikunjungi tanpa visa. UEA menunjukkan bagaimana diplomasi aktif dan modernisasi sistem imigrasi mampu meningkatkan citra internasional secara signifikan.

Di sisi lain, daftar paspor terlemah masih didominasi oleh negara-negara yang dilanda konflik berkepanjangan. Afghanistan kembali menempati posisi terbawah, dengan hanya 26 negara yang menerima warganya tanpa visa.

Ketidakstabilan politik, keamanan dalam negeri yang memburuk, serta hubungan diplomatik yang terbatas membuat paspor Afghanistan nyaris tak berdaya.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Potensi Besar Gen Z Memimpin Perubahan Sistemik

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:04 WIB
X