• Senin, 22 Desember 2025

Kisah Imam Al-Ghazali dan Pencarian Keshalihan yang Sempurna pada Tukang Sol Sepatu

.
- Senin, 28 Oktober 2024 | 05:00 WIB
Imam Al-Ghazali menyadari bahwa shalat yang dilakukannya belum sempurna karena pikirannya masih terganggu oleh persoalan fikih.
Imam Al-Ghazali menyadari bahwa shalat yang dilakukannya belum sempurna karena pikirannya masih terganggu oleh persoalan fikih.

Ketika Al-Ghazali hendak mengambil sapu, syekh kemudian menyuruh agar lantai itu tidak dibersihkan dengan sapu melainkan dengan tangan.

Al-Ghazali pun melakukannya, menyapu lantai tersebut dengan tangannya.

Setelah lulus dari ujian pertama, syekh kemudian menguji kembali Al-Ghazali, yaitu memerintahkannya untuk membersihkan kotoran yang ada di sekitarnya.

“Sapulah kotoran itu,” perintah syekh.

Baca Juga: OIKN Tegaskan Kunjungan ke IKN Gratis, Hati-hati Penipuan!

Ketika Al-Ghazali hendak melepas pakaiannya, syekh kemudian memerintahkan agar kotoran itu dibersihkan dengan pakaian itu.

“Bersihkan lantai itu dengan baju yang kamu pakai,” perintah syekh.

Saat Al-Ghazali hendak membersihkan kotoran tersebut dengan pakaiannya, syekh kemudian mencegahnya karena telah melihat keikhlasan dalam diri muridnya itu.

Selanjutnya, syekh tersebut memerintahkan Al-Ghazali untuk pulang.

Setelah kembali dan tiba di madrasahnya, Imam Ghazali merasakan hatinya terbuka dan mendapatkan ilmu yang luar biasa dari Allah melalui wasilah pertemuan tersebut.

Perjalanan hidup Imam Ghazali ini mengajarkan pentingnya seorang muslim untuk tidak pernah berhenti belajar.

Meski telah bergelar syekh, semangat Imam Ghazali dalam mencari ilmu tidak pernah padam.

Selanjutnya, seorang muslim juga perlu memiliki guru spiritual yang dapat membimbing, mengarahkan, serta memperbaiki hati.

Dalam dunia tasawuf, hati memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena menjadi pusat dan penentu kualitas spiritual seseorang.

Selain itu, kisah ini juga memberikan gambaran sekaligus tantangan bagi para guru agar bisa meningkatkan dimensi batin.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaifuddin

Sumber: NU Online

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Inses?

Rabu, 21 Mei 2025 | 19:35 WIB

dr Aisyah Dahlan: Bahasa Kasih Sayang Hadiah

Kamis, 10 April 2025 | 05:13 WIB
X