Rahasia Keutamaan Puasa Arafah Menurut Ustaz Adi Hidayat: Bukan Sekadar Menahan Lapar

Kabar24.id - Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender Islam. Selain sebagai perayaan kurban, hari besar ini juga penuh dengan makna dan amalan spiritual, salah satunya adalah puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.

“Puasa yang ditunaikan pada tanggal 9 Dzulhijjah, disaat orang-orang yang wukuf di Arafah, siyamu yaumil arafatan,” ujar Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah video di kanal YouTube @AdiHidayatOfficial.

“Jadi yang di sana sedang berwukuf, di sini sedang puasa,” lanjutnya.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Tiongkok Sebagai Mitra Strategis dan Saudara Indonesia dalam Perdagangan Global

Menurut Ustaz Adi, puasa Arafah memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan puasa lainnya. Selain waktu pelaksanaannya yang sangat spesifik, puasa ini juga membawa harapan pengampunan dari Allah SWT.

“Kata nabi, sungguh aku berharap kepada Allah Ta’ala di antara pahala dari puasa ini adalah berharap bisa menggugurkan puasa-puasa setahun yang akan datang, dan setahun yang telah berlalu,” jelasnya.

Keistimewaan puasa ini tidak hanya sebatas pahala pengampunan, tetapi juga mengandung nilai spiritual yang tinggi, menyerupai pengalaman jamaah haji saat wukuf di Arafah.

Baca Juga: Operasi Malam Besar-Besaran, Polresta Banyuwangi Amankan Puluhan Pil Trek dari Pemuda Mencurigakan

“Orang yang puasa di tanggal 9 Dzulhijjah, dia memusatkan amalan untuk introspeksi, muhasabah, seperti orang yang wukuf di Arafah, ini kuncinya,” tutur Ustaz Adi.

Ia menjelaskan bahwa saat wukuf, seseorang merefleksi dirinya, mendekatkan diri kepada Allah, dan menyadari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, sehingga ia banyak beristighfar dan memohon ampun.

Baca Juga: Menunggu Konser Foo Fighters di Jakarta, Ini Daftar 10 Lagu Hits Dave Grohl cs dari Tahun 1995 hingga 2021

“Disaat yang sama, orang yang tidak berhaji, akan tetapi berpuasa, dia melakukan hal yang serupa dengan orang yang haji,” ucapnya.

Introspeksi tersebut harus dipersiapkan sejak awal bulan Dzulhijjah dengan meningkatkan amal shalih, agar saat puasa Arafah tiba, seseorang sudah matang secara spiritual untuk mengevaluasi perjalanan hidupnya selama setahun.