Kabar24.id – Meningkatnya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes pada anak-anak menjadi perhatian serius.
Peningkatan kasus diabetes pada anak mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan, yakni 700 persen.
Salah satu faktor utama yang diduga menjadi penyebab lonjakan kasus tersebut adalah konsumsi jajanan tidak sehat di lingkungan sekolah.
Jajanan yang kerap ditemui di sekolah seringkali mengandung zat-zat berbahaya seperti pewarna, perasa, dan pengawet kimia yang dapat membahayakan kesehatan anak.
Baca Juga: Selamat Tinggal Bantalan Kayu, KAI Pakai Sintetis
Program makan bergizi gratis di sekolah diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.
Melansir KBRN, Ketua Bidang Advokasi (Kopmas), Yuli Supriati mengatakan, peningkatan kasus penyakit seperti diabetes pada anak mencapai 700 persen.
Ia menjelaskan, jajanan di sekolah kerap tidak memenuhi standar kesehatan dan mengandung zat-zat berbahaya.
“Banyak jajanan yang menggunakan pewarna, perasa, dan pengawet kimia yang membahayakan kesehatan anak-anak,” kata Yuli Supriati Kamis 24 Oktober 2024.
Anak-anak yang sering jajan juga berisiko terkena penyakit seperti gangguan ginjal akibat konsumsi zat kimia berlebih.
Program makan bergizi gratis di sekolah diharapkan dapat mengurangi kebiasaan jajan yang membahayakan tersebut.
Namun, tantangan terbesar adalah memastikan makanan yang disajikan benar-benar bergizi dan sesuai kebutuhan anak.
"Kita menerima masukan bahwa beberapa makanan belum sesuai dengan standar 'Isi Piringku’,” ucapnya.
Artikel Terkait
Kerawanan Pilkada Lebih Tinggi Dibanding Pilpres dan Pileg
Harga Cabai di Jember Terus Anjlok Hingga Rp. 5.000 Per Kg
Lewat Film, Inayah Wahid Ajak Lebih Banyak Suara untuk Kemerdekaan Palestina