Kabar24.id - Tingkat kerawanan pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada lebih tinggi dibanding saat Pilpres dan Pileg.
Kondisi yang terjadi pada tahun 2024 itu dibaca oleh Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengungkapkan salah satu faktor utama tingginya kerawanan adalah beragamnya isu di setiap daerah.
Pilkada mendatang akan digelar serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Mau Tahu Arahan Presiden Prabowo Subianto, Ini Lengkapnya, Simak
Sementara, dinamika Pilpres maupun Pileg yang muncul lebih satu arah, yakni secara nasional.
"Keragaman isu itu lebih banyak di Pilkada. Kenapa, karena di Pilkada di masing-masing daerah, pertarungannya berkompetisi di masing-masing daerah," kata Bagja di Jakarta, Rabu 23 Oktober 2024.
Ia menambahkan Pilkada di berbagai daerah seringkali diwarnai isu-isu lokal seperti putra daerah versus non-putra daerah. Ini berpotensi menimbulkan gejolak.
Tak jarang, isu-isu yang beredar juga melibatkan hoaks yang menyasar suku, agama, dan ras (SARA).
Hal tersebut memperbesar potensi konflik di masyarakat.
Untuk mengantisipasi hal ini, Bawaslu meminta jajarannya di semua tingkatan untuk waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan kerawanan.
Ia menilai penandatanganan kerja sama empat lembaga untuk mengawasi tahapan Pilkada sebagai salah satu upaya pencegahan kerawanan. (*)
Artikel Terkait
Rusia Ikut Kerahkan Angkatan Laut ke Surabaya
Bagi Presiden Prabowo Subianto Sektor Pendidikan Prioritas Tinggi