Setelah verifikasi ketat selama dua bulan, Alex pun menerima surat penghargaan resmi dari NASA. Tidak hanya itu, ia juga berhasil mengungkap celah lainnya, yaitu broken link hijacking di domain utama NASA.
Celah ini memungkinkan seseorang mengambil alih tautan lama yang sudah tidak aktif, termasuk tautan media sosial milik para astronot seperti Facebook dan Twitter.
"Broken link hijacking itu seperti ada link yang mati, bisa kita klaim. Jadi ada di domain utama NASA saya dapatnya, jadi ada Facebook-nya astronaut," jelas Alex.
Baca Juga: Ahmad Dhani Tiba-Tiba Gratiskan Lagu Dewa 19 untuk Resto dan Kafe, Netizen: 'Pahlawan Kesiangan!'
Ia mengaku tak mudah menjadi satu-satunya yang menemukan celah yang belum pernah dilaporkan oleh peserta lain.
Namun karena ketekunan dan semangat belajarnya, ia mampu menjadi pelapor pertama atas celah-celah keamanan yang belum pernah terdeteksi sebelumnya.
Prestasi Alexsandro mengingatkan pada remaja Indonesia lainnya, Putraji, yang juga pernah mendapatkan penghargaan dari NASA karena menemukan celah Remote Code Execution (RCE), jenis bug yang memungkinkan pihak luar mengakses sistem secara jarak jauh.
Baca Juga: Membentuk Generasi Tangguh, Sekolah Rakyat Banyuwangi Terapkan Hidup Mandiri Sejak Usia Dini
Semua pencapaian luar biasa ini diraih Alexsandro melalui proses belajar secara mandiri. Ia mengaku banyak belajar dari forum-forum daring dan komunitas keamanan siber.
“Saya belajar sendiri, tapi juga dibantu dari forum-forum. Mentor saya banyak, dari Black Hat sampai White Hat, semua ngajarin,” katanya.**
Artikel Terkait
Ahmad Dhani Tiba-Tiba Gratiskan Lagu Dewa 19 untuk Resto dan Kafe, Netizen: 'Pahlawan Kesiangan!'
Rindu Masakan Nusantara, Bakso Rp43 Ribu Penjual WNI Laris Diburu Jemaah Haji di Tanah Suci
Modus Penipuan Digital Terkini Mengincar Pengguna Instagram dan TikTok, Visa Peringatkan Bahayanya
3.500 ASN Pionir Bangun IKN: Revolusi Hijau dan Digital di Kalimantan Dimulai