“KBBI kita sampai saat ini baru mencapai angka 120.600 sekian entri. Kalau kita bandingkan dengan kamus Bahasa Inggris, memang Bahasa Indonesia tergolong masih miskin entri dan kosakata,” katanya.
Pengayaan entri tersebut, lanjut Imam, dilakukan dengan menyerap bahasa asing yang sudah diterjemahkan dan dimodifikasi dalam bahasa Indonesia, juga melalui penyerapan bahasa daerah.
Baca Juga: 32 Satwa Langka Kembali ke Rumahnya di Maluku
Pada awal program, Imam mengatakan pihaknya mengajukan anggaran ke Menteri Nadiem sejumlah Rp14 miliar.
Imam mengatakan, sebelumnya penambahan entri setiap tahun rata-rata hanya 2.500.
Jika terbatas pada 2.500 kosakata maka butuh 30 tahunan lagi untuk mencapai 200 ribu.
"Oleh karena itu, di tahun 2024, itu kita lakukan secara masif dan radikal,” katanya. (*)
Artikel Terkait
Transformasi Digital Didorong untuk Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia
Momen Sumpah Pemuda, Ingatkan Bahasa Indonesia Jembatan Persatuan dalam Keberagaman