Kabar24.id -- Hasil otopsi terhadap Yahya Sinwar mengundang empati dari berbagai pihak. Otopsi itu mengungkap fakta bahwa pemimpin Hamas tidak makan apa pun selama 72 jam sebelum dibunuh Israel.
Sejumlah netizen di media sosial menyatakan bahwa Hamas adalah gerakan yang tidak mencuri bantuan untuk kepentingan mereka sendiri.
Otopsi Sinwar menunjukkan bahwa dia dan anak buahnya tidak mengkonsumsi makanan dalam waktu 72 jam sebelum mereka meninggal. mengonfirmasi bahwa perlawanan "mencuri bantuan". Pada Senin (4/11), Omar menulis melalui akun X @thegingarab, "Sinwar masih mengalahkan "Israel" bahkan setelah dia mati syahid."
Baca Juga: Turki Tutup Total Sistem Bea Cukai Perdagangan dengan Zionis Israel
Akun lain menyindir orang-orang yang selama ini menyudutkan Hamas karena memberikan bantuan kemanusiaan selama perang Gaza.
Menurut pendapat Anda, Hamas diduga "mencuri" semua bantuan kemanusiaan? menggunakan akun The Saviour di @stairwayto3dom.
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tidak makan selama tiga hari sebelum dibunuh pada 16 Oktober 2023, menurut autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik Israel.
Baca Juga: BBC disebut Pro Zionis oleh Pegiat Media Selama Perang Gaza
Hasil autopsi, seperti dilansir Middle East Monitor pada Senin (4/11), menunjukkan bahwa Sinwar tidak makan apa pun dalam 72 jam terakhir hidupnya.
Menurut Chen Kugel, Direktur Lembaga Forensik Nasional Israel, sebagai bagian dari proses identifikasi, salah satu jari Sinwar dipotong untuk sampel DNA. Ini dilakukan karena rekam medis Sinwar dan masa tahanannya sebelumnya.
Kugel juga mengatakan bahwa Sinwar bertahan beberapa jam setelah ditembak, tetapi akhirnya meninggal karena luka tembak yang parah pada otaknya.
Hasil ini dipandang oleh beberapa orang sebagai bukti bahwa tindakan Israel mendorong perang kelaparan di Gaza. (*)
Artikel Terkait
Presiden Afrika Selatan desak dunia tekan Israel untuk hentikan serangan
Lebanon mengajukan keluhan resmi ke DK PBB atas serangan Israel ke UNIFIL
Amerika desak Israel agar menghormati peran UNIFIL di Lebanon
IsraelĀ Hadang 85 Persen Bantuan Untuk Warga Palestina
Amerika Bantah Ikut Terlibat Serangan Israel Terhadap Irak