Kabar24.id -- Pada hari Senin, 14 Oktober, Lebanon mengajukan keluhan resmi kepada Dewan Keamanan PBB atas serangan berulang Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Atas perintah Menteri Luar Negeri Abdullah Bou Habib, utusan Lebanon untuk PBB di New York mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menurut pejabat Kantor Berita Nasional Lebanon.
Utusan diplomatik Lebanon itu menyatakan bahwa serangan Israel terhadap UNIFIL merupakan "preseden buruk dan pelanggaran nyata hukum internasional", dan menyatakan bahwa serangan tersebut menempatkan misi UNIFIL dalam bahaya.
Lebanon menuntut "sikap tegas" terhadap serangan-serangan yang "melakukan kejahatan perang" itu dan menuntut Israel bertanggung jawab atas pelanggaran mereka untuk mencegah hal itu terjadi lagi.
Sebagai bagian dari serangkaian serangan dan pelanggaran terbaru oleh militer Israel, tank-tank Israel memaksa masuk ke salah satu posisi UNIFIL pada hari Minggu (13/10), mengakibatkan luka-luka bagi beberapa pasukan penjaga perdamaian.
Empat penjaga perdamaian UNIFIL terluka pekan lalu saat Israel menyerang pos mereka di Lebanon selatan.
Artikel Terkait
Prabowo Ingatkan Keadaan Global Sedang Rawan: Ada Pemimpin Dunia yang Tak Arif
Jokowi akan Beri Tanda Kehormatan Nugraha Sakanti ke 7 Satker Polri 14 Oktober
Ops Zebra Semeru 2024 Polres Jember Bersama Forkopimda Sosialisasikan Keselamatan Berlalu Lintas
Menteri Jokowi Bocorkan Tugas dari Prabowo
Presiden Afrika Selatan desak dunia tekan Israel untuk hentikan serangan