Kabar24.id - Proses evakuasi korban runtuhnya bangunan di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan hingga Selasa malam.
Sejak hari pertama, Polresta Sidoarjo melalui Satuan Samapta ikut turun langsung membantu evakuasi sekaligus pengamanan di lokasi.
Baca Juga: Erlin Suastini, Diangkat pada Masa Jokowi hingga Prabowo
Kasat Samapta Polresta Sidoarjo, Kompol Yudhi Prasetyo, menyebut ada 40 personel yang diterjunkan untuk memperkuat evakuasi.
Personel ditempatkan di pintu masuk, posko pengamanan, hingga mendampingi tim gabungan di area reruntuhan.
Baca Juga: Penutupan Dapur MBG Panakkukang, Ratusan Siswa Kehilangan Makanan Bergizi
Kompol Yudhi menegaskan, evakuasi dilakukan penuh kehati-hatian agar korban selamat bisa segera ditolong.
Dalam pelaksanaan evakuasi, Sat Samapta Polresta Sidoarjo bersinergi dengan tim SAR Brimob Polda Jatim dan Ditsamapta Polda Jatim.
Baca Juga: Keracunan Massal Jadi Alarm Serius, 56 Dapur MBG Ditutup dan Muncul Usulan Kantin Sekolah
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyebut total ada 30 personel SAR kepolisian yang diterjunkan.
Ia menjelaskan ada tiga regu SAR kepolisian, masing-masing dari Brimob, Ditsamapta, dan Sat Samapta Polresta Sidoarjo.
Baca Juga: Telisik Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 100 Santri Jadi Korban, 1 Meninggal
Setiap regu terdiri dari 10 personel yang bekerja secara bergantian.
Kombes Abast menambahkan, Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo juga berkoordinasi dengan tim evakuasi dari unsur lain.
Artikel Terkait
Audiensi di DPR, Keluarga Arya Daru Desak Bareskrim Ambil Alih Kasus Kematian
Penutupan Dapur MBG Panakkukang, Ratusan Siswa Kehilangan Makanan Bergizi
Erlin Suastini, Diangkat pada Masa Jokowi hingga Prabowo