Kabar24.id - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panakkukang 02, Makassar, Sulawesi Selatan, resmi ditutup sejak sepekan terakhir.
Penutupan dapur itu menimbulkan dampak besar bagi siswa penerima manfaat maupun para pekerja.
Baca Juga: Audiensi di DPR, Keluarga Arya Daru Desak Bareskrim Ambil Alih Kasus Kematian
Dapur ini sebelumnya beroperasi di bawah naungan Yayasan Tangan Fatima Bekerja.
Salah satu penyebab penutupan diduga terkait patokan harga per porsi makan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca Juga: Tragedi Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, 102 Korban Dievakuasi, 38 Belum Ketemu
Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Arifin Gassing, menyoroti penetapan harga Rp6.500 per porsi.
Ia menyebut angka itu tidak sesuai dengan arahan Presiden yang seharusnya lebih tinggi.
Baca Juga: Dari 9.000 Dapur MBG, Hanya 34 yang Punya Sertifikat Higienis, DPR Desak Evaluasi
Dengan harga terbatas tersebut, penyedia dapur mengaku kesulitan memenuhi standar kualitas makanan.
Dampak penutupan langsung dirasakan oleh para pekerja dapur.
Sri Bulan, salah satu tenaga kerja, membenarkan dapur sudah tidak beroperasi.
Ia menyebut sekitar 50 pekerja kehilangan mata pencaharian akibat penghentian tersebut.
Artikel Terkait
Tragedi Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, 102 Korban Dievakuasi, 38 Belum Ketemu
Keracunan Massal Jadi Alarm Serius, 56 Dapur MBG Ditutup dan Muncul Usulan Kantin Sekolah
Audiensi di DPR, Keluarga Arya Daru Desak Bareskrim Ambil Alih Kasus Kematian