Keracunan Massal Jadi Alarm Serius, 56 Dapur MBG Ditutup dan Muncul Usulan Kantin Sekolah

Kabar24.id - Kasus keracunan massal di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali menyeret perhatian publik.

Peristiwa itu terjadi pekan lalu dan memicu evaluasi besar pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan langkah tegas sudah ditempuh terhadap sejumlah dapur MBG.

Baca Juga: Tragedi Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, 102 Korban Dievakuasi, 38 Belum Ketemu

Tercatat, 56 dapur MBG kini dihentikan sementara menunggu hasil investigasi lebih lanjut.

Keputusan itu diambil sebagai sinyal pemerintah tidak ingin main-main dengan keselamatan penerima MBG.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang menekankan evaluasi dilakukan secara menyeluruh.

Baca Juga: Dari 9.000 Dapur MBG, Hanya 34 yang Punya Sertifikat Higienis, DPR Desak Evaluasi

“Nonaktif sementara ini adalah bagian dari evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Nanik.

BGN menyebut semua dapur yang dinonaktifkan akan diperiksa melalui uji laboratorium BPOM.

Jika terbukti lalai, sanksi tegas termasuk pencabutan izin akan dijatuhkan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga menyoroti kualitas dapur MBG.

Prabowo mewajibkan setiap dapur MBG dilengkapi alat uji makanan atau test kit.

“Semua dapur MBG harus punya test kit agar keamanan pangan terjamin,” ujarnya.