Kabar24.id - Peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin 29 September 2025, menjadi sorotan publik.
Insiden terjadi ketika santri sedang melaksanakan salat Ashar, membuat proses evakuasi harus dilakukan dalam kondisi darurat.
Baca Juga: Dari 9.000 Dapur MBG, Hanya 34 yang Punya Sertifikat Higienis, DPR Desak Evaluasi
Hingga Selasa 30 September 2025 pukul 06.00 WIB, Basarnas Surabaya mencatat jumlah korban mencapai 100 orang.
Sebanyak 26 santri dilaporkan masih hilang dan diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan beton.
Material bangunan yang berat dan rapuh menjadi kendala besar dalam upaya pencarian korban.
Musala Ambruk saat Santri Salat Ashar
Bangunan musala di ponpes tersebut runtuh sekitar pukul 15.00 WIB saat santri tengah beribadah.
Kepala SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menyebutkan 100 santri menjadi korban akibat peristiwa ini.
Dari jumlah itu, 99 berhasil diselamatkan, dengan 8 dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 melakukan evakuasi mandiri.
Satu Korban Dinyatakan Meninggal Dunia
Seorang santri berinisial MAI berusia 15 tahun ditemukan meninggal dunia pada Selasa 30 September 2025 dini hari.
Korban meninggal bersama tujuh santri lainnya yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Para korban selanjutnya dirujuk ke RS Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, dan RS Delta Surya untuk mendapatkan perawatan medis.
Artikel Terkait
BGN Buka Kanal Aduan MBG, Layani Aduan Lewat Dua Nomor
Perempuan Ini Ungkap Liku-Liku Jadi Ahli Gizi Program MBG, Akhirnya Pamit Resign
Dari 9.000 Dapur MBG, Hanya 34 yang Punya Sertifikat Higienis, DPR Desak Evaluasi