Bulan Suro memang dikenal sebagai waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mempererat hubungan dengan leluhur.
Kegiatan baik lainnya bagi pemilik weton tulang wangi adalah melakukan selamatan atau kenduri sederhana. Biasanya dilakukan dengan mengundang keluarga atau tetangga dekat untuk doa bersama.
Tujuan selamatan ini untuk memohon keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan. Selamatan di Bulan Suro dipercaya mampu menolak bala atau kesialan serta menguatkan energi positif dalam diri seseorang, khususnya mereka yang berweton tulang wangi.
Baca Juga: Menjelajah Keindahan Desa Wisata Blimbingsari, Snorkeling, Bird Watching, hingga Homestay
Amalan berikutnya adalah meditasi atau semedi di tempat sunyi. Orang Jawa meyakini semedi di Bulan Suro akan memperkuat ketenangan batin dan memperjelas jalan hidup. Semedi atau meditasi membantu orang tulang wangi untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan hidup dan mengasah rasa batin agar lebih peka terhadap energi sekitar.
Bulan Suro memang identik dengan laku prihatin, namun di balik itu terdapat banyak manfaat untuk kesehatan mental dan spiritual.
Baca Juga: Menjelajah Keindahan Desa Wisata Blimbingsari, Snorkeling, Bird Watching, hingga Homestay
Orang dengan weton tulang wangi yang melakukan berbagai laku di Bulan Suro dipercaya akan semakin bersinar auranya, mudah mendapatkan simpati, dan mendapat rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
Meskipun demikian, semua aktivitas spiritual ini sebaiknya dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas, bukan semata-mata untuk tujuan duniawi. Kekuatan batin dan aura seseorang tidak hanya ditentukan oleh weton, tetapi juga oleh amal perbuatan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, dikenal istilah weton tulang wangi. Istilah ini merujuk pada seseorang yang memiliki aura atau pengaruh positif yang terpancar dari dalam dirinya.Baca Juga: 360 Ribu Ton Bansos Beras Akan Disalurkan Oleh Pemerintah, Mentan Ingatkan Pengawasan Ketat dan Siap Tindak Tegas Bentuk Kecurangan
Orang yang disebut tulang wangi diyakini memiliki daya tarik secara alami yang membuat orang lain nyaman saat berada di dekatnya. Bahkan dalam kepercayaan Jawa, orang tulang wangi sering dipercaya membawa keberuntungan bagi keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
Orang dengan weton tulang wangi biasanya dikenali dari sikap dan perilaku yang sopan, tutur kata yang lembut, serta kehadirannya yang selalu dirindukan oleh banyak orang.
Baca Juga: Ini Kekayaan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono Tahun 2024 Tembus Rp10,9 Miliar
Mereka memiliki daya pesona yang tidak dibuat-buat, sehingga secara alamiah mampu memikat hati orang lain tanpa harus berusaha keras. Selain itu, mereka dipercaya memiliki jalan hidup yang cemerlang apabila selalu berbuat baik dan menjaga hubungan sosial dengan sesama.
Artikel Terkait
Kejagung Ungkap 4 Tersangka Korupsi Chromebook Kemendikbudristek, Rugikan Negara Rp1,9 Triliun, Keuntungan Nadiem Makarim Masih Didalami
Viral, Kasus Laptop Hilang di Bus Rosalia Indah dan Pengakuan CCTV Rusak
Weton Rabu Wage 16 Juli 2025: Neptu, Watak, dan Hari Baik untuk Usaha