Primbon Jawa mengaitkan tulang wangi dengan perhitungan weton atau hari lahir seseorang yang memiliki kombinasi neptu tertentu.
Baca Juga: Menjelajah Keindahan Desa Wisata Blimbingsari, Snorkeling, Bird Watching, hingga Homestay
Biasanya, weton dengan jumlah neptu yang tergolong sedang atau tinggi disertai sifat-sifat mulia seperti sabar, dermawan, dan penyabar menjadi ciri khas tulang wangi. Tidak jarang, orang seperti ini mudah dipercaya dan sering mendapat kedudukan baik dalam masyarakat atau pekerjaan.
Keberadaan orang tulang wangi dalam keluarga juga diyakini membawa ketenangan dan keharmonisan.
Baca Juga: Berikut Jajaran Komisaris dan Direksi Bank Jatim 2025
Selain itu, mereka dianggap mampu menjadi penengah dalam konflik karena pembawaannya yang adem dan bijaksana. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka mudah mendapatkan simpati dan pertolongan dari orang lain berkat aura positif yang melekat.
Oleh sebab itu, banyak orang tua Jawa berharap anaknya memiliki weton yang termasuk kategori tulang wangi agar kelak menjadi pribadi yang disegani.
Namun demikian, kepercayaan tentang tulang wangi ini tetap bersifat tradisional dan tidak semua orang mempercayainya secara mutlak. Faktor pendidikan, pergaulan, serta lingkungan turut membentuk kepribadian seseorang.
Meskipun begitu, mengenal konsep tulang wangi dalam budaya Jawa bisa menjadi refleksi untuk membentuk sikap dan perilaku yang lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat. ***
Artikel Terkait
Kejagung Ungkap 4 Tersangka Korupsi Chromebook Kemendikbudristek, Rugikan Negara Rp1,9 Triliun, Keuntungan Nadiem Makarim Masih Didalami
Viral, Kasus Laptop Hilang di Bus Rosalia Indah dan Pengakuan CCTV Rusak
Weton Rabu Wage 16 Juli 2025: Neptu, Watak, dan Hari Baik untuk Usaha