Baca Juga: Seminar Nasional: Tingkatkan Kreativitas Mahasiswa untuk Kemandirian Pangan Nasional
Ia juga menjelaskan, sekolah lapang ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan serta praktik langsung. Tim Keris-Dimas PPP Universitas Jember bersama masyarakat Desa Seputih dan petugas POPT melaksanakan praktik pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan. Limbah kotoran ternak yang diambil dari lingkungan sekitar dicampur dengan bahan-bahan seperti bekatul, arang sekam, EM-4, tetes tebu, hijauan, dan air, kemudian diaduk merata. Campuran tersebut kemudian ditutup dengan terpal dan dilakukan pembalikan setiap hari selama 3-4 minggu hingga siap menjadi pupuk organik.
Pada kesempatan yang sama, Kawit, petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) yang juga mendampingi petani dalam pembuatan pupuk organik ini menyatakan bahwa Penggunaan pupuk organik dapat membatu memperbaiki kondisi tanah. “pelatihan dan aplikasi untuk memandirikan pupuk organik padat masih sangat dibutuhkan petani, apalagi di Desa Seputih ini bahan dasarnya melimpah. Pupuk organik ini penting untuk menambah, melengkapi dan menyeimbangkan agroekosistem tanah,” katanya.
Sementara itu, Didik Suciono, Penyuluh Pertanian Desa Seputih mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para akademisi Universitas Jember atas kontribusinya untuk ikut serta membangan desa Seputih ini, “Kami berterima kasih kepada insan akademisi pertanian Universitas Jember telah memilih desa binaan kami sebagai desa penerima manfaat program ini. Harapan kami semoga setelah terjadi transformasi ilmu ke petani akan berlanjut menjadi kegiatan yang mandiri, sehingga nantinya ketergantungan pada pupuk kimia akan berkurang,” ungkapnya.
Baca Juga: Civitas Akademika Universitas Jember Luncurkan Peringatan Dies Natalis ke-60
Ia juga menambahkan, melalui sekolah lapang ini, petani Desa Seputih diharapkan dapat melihat potensi besar yang tersimpan dalam limbah kotoran sapi, yang mungkin selama ini dianggap sekedar sebagai sampah atau masalah.
“Adanya kegiatan ini membantu petani yang juga memiliki hewan ternak bisa mengetahui cara memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk. Tetapi kami juga berharap nanti pupuk organik yang dibuat ini bisa di tes kandungannya supaya nanti petani kalau mau menggunakan itu percaya,” Imbuhnya.
Program pengabdian kepada masyarakat ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Universitas Jember berkomitmen bahwa institusi pendidikan hadir dalam bentuk kolaborasi penerapan ilmu pengetahuan untuk membantu masyarakat desa menemu kenali dan memanfaatkan potensi lokal secara efektif dan bekelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan pedesaan. (*)
Artikel Terkait
Pjs Bupati Jember Bicarakan Sanksi Bagi Warga Tak Segera Urus Adminduk
Menyongsong Kebangkitan Ekonomi, Prabowo Siapkan Tiga Wamen Keuangan
Heboh, Warga Pandeglang Grebek Wanita dengan Pria Lain di Kamar Mandi Saat Suaminya Bekerja, Warganet Sesalkan Sikap Wanita
Ini Empat Usulan Bahlil Optimalkan Hilirisasi
Tingkatkan Kunjungan WNA, Imigrasi - VFS Global Bekerja Sama