Baca Juga: Operasi Zebra Semeru 2024, Upaya Polda Jatim Dukung Kelancaran Agenda Nasional
Seminar Nasional ini menghadirkan sejumlah pemateri ahli yang berkompeten di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Salah satu pemateri utama adalah Prof. Dr. Ir. Mashuri, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada, yang membahas tentang pentingnya inovasi teknologi dalam sektor pertanian untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia. Dalam paparannya, ia juga menekankan pentingnya modernisasi dan digitalisasi sektor pertanian sebagai strategi utama untuk meningkatkan produktivitas pangan.
“Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa dan petani muda untuk menciptakan pertanian yang lebih efisien dan produktif. Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meningkatkan hasil pertanian tanpa harus memperluas lahan,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Ir. Heru Susesno, MT., Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, juga hadir sebagai pemateri. Ia membahas tentang program dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur. Ia juga menyoroti pentingnya peran kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan generasi muda dalam mencapai target kemandirian pangan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk para mahasiswa yang memiliki semangat dan inovasi tinggi. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, kami yakin target kemandirian pangan bisa tercapai dengan lebih cepat dan efektif,” ujarnya.
Pemateri ketiga, Drs. Andang Subaharianto, M.Hum., Ketua Senat Universitas Jember sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, memberikan perspektif yang berbeda dengan menghubungkan sektor pertanian dengan aspek sosial budaya. Menurutnya, pengembangan pertanian di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari budaya dan tradisi lokal yang ada di masyarakat.
“Mahasiswa sebagai generasi muda harus mampu memahami dan menghargai nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat agraris kita. Dengan mengintegrasikan pendekatan budaya dalam praktik pertanian, kita bisa menciptakan model pertanian yang lebih berkelanjutan dan sejalan dengan kearifan lokal,” ungkapnya.
Seminar Nasional ini dipandu oleh Dr. Ihsannuddin, SP., MP., Dosen Penyuluhan Pertanian FAPERTA UNEJ, yang bertindak sebagai moderator. Diskusi berlangsung dinamis dengan banyaknya pertanyaan dari peserta yang antusias untuk menggali lebih dalam mengenai strategi dan solusi dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Angelika Quenita Putar Putar, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember PIC acara, dalam laporannya mengatakan, seminar ini merupakan bentuk nyata komitmen mahasiswa dalam mendukung visi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Artikel Terkait
Mahasiswa Universitas Jember ini Bagikan Kisah Menarik Saat Ikuti IISMA di Hungaria
Delegasi Universitas Jember Hadiri Ajang CUPT-CRISU di Thailand
Pakar Kobe University: Di Jepang Pemberlajaran Bencana Mulai TK hingga SMA
Diskusi Kiat Penelitian Kolaborasi, Libatkan Periset dalam dan Luar Perguruan Tinggi
Civitas Akademika Universitas Jember Luncurkan Peringatan Dies Natalis ke-60