Perbedaan kultur akademik juga dirasakan Zein dalam konteks hubungan sosial, utamanya pertemanan antar mahasiswa. Cara bersosialisasi di Indonesia tidak dapat diterapkan ketika berinteraksi dengan mahasiswa di luar negeri, “Kalau di lingkup pertemanan, aku rasa disini lebih individualis. Banyak orang yang aku temui emang kuliah buat nyari ilmu aja. Jadi meskipun aku kenal sama orang-orang yang sekelas sama aku, diluar kelas kita jarang banget ada hangout semua punya kehidupan masing-masing. Disini juga tidak banyak organisasi ataupun UKM, meskipun ada biasanya tidak eksklusif buat mahasiswa aja, seringnya open to publik,” ujarnya.
Terakhir, Zein juga membagikan beberapa tips bagi mahasiswa yang ingin mendaftar IISMA. Ia menekankan pentingnya tidak meremehkan proses seleksi dan mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh-jauh hari, “Cari informasi tentang apa saja yang harus dipersiapkan, bertanya kepada awardee IISMA sebelumnya, serta dosen pembimbing,” ungkapnya.
Menurut Zein, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari sertifikat bahasa Inggris hingga dokumen-dokumen lain yang membutuhkan waktu dan biaya, “Ini bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Selain itu, aktiflah mengikuti event-event yang dapat meningkatkan kualitas diri, karena itu akan membuat kalian lebih menonjol di antara ribuan pendaftar lainnya,”
Ia juga mengingatkan pentingnya percaya diri selama proses seleksi, “Yang terakhir be confident in your abilities. Tunjukkan bahwa kalian pantas menjadi awardee IISMA. Jika kalian meragukan diri sendiri, mereka juga akan meragukan kalian. Jadi, intinya saat mendaftar, jadilah versi terbaik dari diri kalian,” tutup Zein. (*)
Artikel Terkait
Pemerintah Melarang Mahasiswa Penerima Beasiswa Melakukan Hal Ini
Fakultas Hukum Universitas Jember Launching Program Inkubasi LawPreneur, Jadi Pioner Wirausaha Mahasiswa Hukum di Indonesia
Ini Alasan Mahasiswa Universitas Jember Ingin Segera Lulus dan Cepat Diwisuda