Forum yang diadakan di Kazan, Rusia itu melibatkan 36 negara, termasuk dihadiri oleh Menteri Luar Negeri RI, Sugiono.
Sugiono mengklaim, Indonesia percaya pada BRICS dapat mengedepankan hak pembangunan bagi negara berkembang, hingga mendukung reformasi sistem multilateral.
Baca Juga: Kekayaan Raffi Ahmad Tembus Rp1 Triliun, Kalahkan Beberapa Menteri Lain
"Indonesia percaya BRICS dapat menjadi kekuatan pemersatu Global South," tegas Sugiono dalam kesempatan yang sama.
Terkait hal itu, baru-baru ini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam para anggota BRICS akan mendapatkan tarif perdagangan tinggi apabila menciptakan sistem pembayaran baru dan beralih dari dolar AS.
- Kata Menko Ekonomi RI Soal Indonesia Gabung BRICS
Peluang ekonomi dan investasi serta potensi kemitraan dengan negara berkembang dunia yang semakin luas menjadi salah satu alasan penting RI bergabung dengan BRICS.
Seperti yang diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengutip penjelasan Presiden Prabowo Subianto soal Indonesia yang resmi bergabung dengan blok ekonomi BRICS.
Baca Juga: Kekayaan Raffi Ahmad Tembus Rp1 Triliun, Kalahkan Beberapa Menteri Lain
Airlangga menyebut Prabowo menjelaskan soal BRICS saat menjamu Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba di Istana Bogor, Jawa Barat pada 11 Januari 2025 lalu.
Menurut Menko Ekonomi RI itu, Prabowo menekankan bahwa Indonesia bukan negara yang tergabung ke aliansi manapun.
Khusus dengan negara-negara yang tergabung di BRICS, Airlangga menilai Indonesia sudah menjadi mitra selama ini. Di lain sisi, kerja sama juga dilakukan dengan negara Barat.
Artikel Terkait
Pertamina Larang Jual Gas Melon 3 Kg di Pengecer, Lalu Beli Dimana?
Alokasi Dana BOSP 2025 Capai Rp59,2 Triliun, Cair di Bulan Januari 2025
Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2025 yang Tak Boleh Dilewatkan, Ini Jadwalnya
Penerbangan Udara Amerika Kacau, 3 Insiden Ngeri Pesawat Jet Medis di Philadelphia hingga Black Hawk di Washington DC