Bergabungnya Indonesia menggenapkan jumlah anggota BRICS menjadi sepuluh menyusul empat negara lain yang lebih dahulu bergabung pada tahun 2024, yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2025 yang Tak Boleh Dilewatkan, Ini Jadwalnya
Selain anggota, BRICS juga memiliki delapan negara mitra, yaitu Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda dan Uzbekistan.
Sebelum resmi bergabung menjadi anggota BRICS, rencana Indonesia untuk bergabung sudah menuai pro dan kontra.
Baca Juga: Pertamina Larang Jual Gas Melon 3 Kg di Pengecer, Lalu Beli Dimana?
Pihak yang mendukung mengemukakan keuntungan dan manfaat bagi Indonesia jika bergabung dengan BRICS.
- Rencana BRICS Bikin Sistem Pembayaran Baru
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Rusia Vladimir Putin menyelenggarakan pertemuan para anggota BRICS di Rusia pada Oktober 2024 lalu.
Forum itu mempertemukan para pemimpin dari Tiongkok, India, dan negara-negara lain, sebagai bagian dari upaya Rusia untuk melawan pengaruh global Barat.
Baca Juga: Pertamina Larang Jual Gas Melon 3 Kg di Pengecer, Lalu Beli Dimana?
"Strategi BRICS di arena global sesuai dengan keinginan sebagian besar masyarakat global, yang disebut mayoritas global," tutur Putin sebagaimana dilansir dari Global Times dalam artikel yang tayang pada Oktober 2024 lalu.
"Pendekatan ini khususnya relevan dalam kondisi saat ini ketika perubahan yang benar-benar radikal sedang berlangsung di seluruh dunia, termasuk pembentukan dunia multipolar," tegasnya.
Baca Juga: Kekayaan Raffi Ahmad Tembus Rp1 Triliun, Kalahkan Beberapa Menteri Lain
Artikel Terkait
Pertamina Larang Jual Gas Melon 3 Kg di Pengecer, Lalu Beli Dimana?
Alokasi Dana BOSP 2025 Capai Rp59,2 Triliun, Cair di Bulan Januari 2025
Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2025 yang Tak Boleh Dilewatkan, Ini Jadwalnya
Penerbangan Udara Amerika Kacau, 3 Insiden Ngeri Pesawat Jet Medis di Philadelphia hingga Black Hawk di Washington DC