Di antara negara-negara Eropa, diskriminasi berbasis etnis paling tinggi terjadi di Belanda (82 persen), diikuti oleh Prancis (77 persen), Italia (75 persen), Swedia (73 persen), dan Belgia (69 persen).
Di seluruh Uni Eropa, 42 persen peserta percaya bahwa diskriminasi berbasis agama atau keyakinan tersebar luas di negara mereka, meskipun 53 persen berpikir bahwa hal ini jarang terjadi.
Baca Juga: Kawin Belum Tercatat, Simak Penjelasan Disdukcapil Jember Ini
Prancis menduduki peringkat pertama di antara negara-negara dengan diskriminasi berbasis agama dan keyakinan sebagai hal yang umum.
Besarnya mencapai 66 persen dari peserta survei menunjukkan isu ini mendominasi.
Setelah Prancis, Belgia (60 persen), Swedia (58 persen), Belanda (54 persen), dan Administrasi Siprus Yunani (53 persen) adalah negara-negara dengan masalah diskriminasi berbasis agama yang serius. (*)
Artikel Terkait
Kominfo Tegaskan Komitmen Berantas Judi Daring Tanpa Kompromi Lewat Dua Kebijakan
Generasi Muda Ambil Peran Literasi Keuangan Selamatkan Warga
Nilai-nilai Agama Dorong Pelestarian Hutan Tropis, Para Pemuka Dibentuk Sebagai Fasilitator
Jangan Tebar Padat Benih Ikan, Ini Kata DKP Bantul