Kabar24.id - Ribuan warga menjadi korban banjir bandang di Sumatera.
Detik-detik banjir menggambarkan ada banyak keganjalan, misalnya kayu gelondongan yang siap angkut ikut terbawa arus banjir sehingga membuat kondisi kerusakan rumah warga dan fasum menjadi lebih parah.
Baca Juga: Data Terkini Korban Bencana Sumatera: 836 Meninggal, 518 Hilang
Sebelumnya terjadi banjir, terdapat kabar bahwa banyak kayu gelondongan yang diangkut.
Hutan di Sumatera yang awalnya masih perawan menjadi gundul karena penebangan pohon dan juga pembukaan lahan kelapa sawit.
Ironinya gajah bingung mencari habitatnya karena ekosistem hutan telah rusak dan tiada.
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Sebenarnya mengapa hutan boleh dialih fungsikan?
Apakah di dalam Islam dan juga ilmu sains diperbolehkan untuk menebang pohon secara besar-besaran?
Jawabanya tidak, mengapa demikian?
Secara sains pohon besar di dalam hutan memiliki akar tunggang berbeda dengan kelapa sawit yang hanya memiliki akar serabut.
Pohon yang memilki akar tunggang mampu menopang tanah agar tidak longsor dan juga mampu menyerap air dalam jumlah yang sangat banyak.
Alasan inilah mengapa hutan harus dijaga kelestarianya untuk menjaga keseimbangan bumi.
Jika pohon-pohonya ditebang maka longsor dan banjir secara otomatis akan terjadi.
Artikel Terkait
Indihome Telkom Diduga Blokir Situs Berita Kabar24.id di Jam Tertentu, Pelanggan Protes Keras
Sepekan Pasca Bencana, Warga Simataniari Tapsel Mengaku Belum Terima Bantuan Layak
Data Terkini Korban Bencana Sumatera: 836 Meninggal, 518 Hilang