• Senin, 22 Desember 2025

Mengintip Fenomena Passion Economy, Cara Konten Kreator Salurkan Hobi hingga Menjadi Ladang Cuan

.
- Minggu, 24 Agustus 2025 | 09:40 WIB
Ilustrasi seorang konten kreator yang menyalurkan hobinya hingga menjadi sumber keuntungan. (Freepik.com)
Ilustrasi seorang konten kreator yang menyalurkan hobinya hingga menjadi sumber keuntungan. (Freepik.com)

Muncul saat Gen Z Terdampak Covid-19

Usut punya usut, Generasi Z disebut sebagai motor utama dari tren ini. Terlahir di era teknologi, mereka tumbuh bersama media sosial. 

Maka tak heran jika banyak anak muda kini lebih memilih menyalurkan kreativitas lewat konten digital daripada terikat pada pekerjaan kantoran.

Dari sisi yang lain, pandemi Covid-19 semakin mempercepat tren ini. Saat banyak orang bekerja dari rumah, muncul kesadaran bahwa mencari nafkah tidak selalu harus di kantor. 

Baca Juga: Santunan Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dipastikan Cair Rp 145 juta, 16 Keluarga Masih Tunggu Verifikasi

Hal itu membuat passion economy dianggap sebagai fenomena kerja yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Perkembangan media sosial dan platform digital pun kini dinilai telah mempermudah siapa pun untuk memonetisasi keterampilan. 

Tidak perlu menjadi selebritas besar, cukup dengan menghadirkan sesuatu yang unik dan konsisten, peluang untuk mendapat penghasilan terbuka lebar. Tertarik mencoba?***

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Potensi Besar Gen Z Memimpin Perubahan Sistemik

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:04 WIB
X