Penemuan ini memperluas pemahaman tentang bagaimana otak menggabungkan masukan dari berbagai indra. Selain memberikan pemahaman baru tentang hewan pengerat, hasil riset ini juga membuka peluang pengembangan teknologi sensor, prostetik, hingga robotika.
“Integrasi berbagai informasi sensorik adalah tantangan besar dalam desain robot,” jelas Efron.
Teknologi sensor tikus dapat menginspirasi alat pencegah tabrakan pada kendaraan di kondisi penglihatan terbatas seperti asap tebal.
Baca Juga: Bobby Nasution Laporkan Kekayaan 2024 mencapai Rp57 Miliar ke KPK, Aset Properti Mendominasi
Riset ini didukung oleh berbagai lembaga internasional, termasuk Pusat Persepsi dan Aksi Swiss, Pusat Ilmu Saraf Benoziyo, hingga Yayasan Amal Capek. Prof. Lampl juga menjabat sebagai Profesor Norman dan Helen Asher, serta didukung oleh Kursi Penelitian Otak Marianne Manoville Beck.**
Artikel Terkait
Bobby Nasution Laporkan Kekayaan 2024 mencapai Rp57 Miliar ke KPK, Aset Properti Mendominasi
Desakan Pencopotan Menkes Mencuat Sampai ke Istana, Mensesneg: Sedang Dipelajari
Cerita Thom Haye Kala Garuda Bertandang ke China, Ingatkan Permainan Team Dragons yang Agresif
KPK Sita Tiga Mobil dari Kasus Korupsi TKA di Kementerian Ketenagakerjaan