• Senin, 22 Desember 2025

Keindahan dan Keunikan Merak Hijau Jawa di Taman Nasional Baluran : Burung Eksotis yang Kian Langka

.
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 09:30 WIB

Kabar24.id - Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus) adalah salah satu subspesies dari Merak Hijau (Pavo muticus) yang hanya ditemukan di Pulau Jawa. Dahulu, burung ini tersebar luas di berbagai penjuru pulau, namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya ancaman terhadap habitatnya, kini keberadaannya hanya terbatas di beberapa kawasan konservasi.

Beberapa lokasi yang masih menjadi rumah bagi burung ini antara lain Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Alas Purwo.

Merak Hijau dikenal sebagai burung berukuran besar dengan panjang tubuh berkisar antara 100 hingga 250 cm. Merak jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan betina. Umur burung ini dapat mencapai dua dekade atau sekitar 20 tahun, dengan berat badan antara 3,8 hingga 5 kg.

Baca Juga: Mengapa Memasak Sayuran dalam Microwave Dapat Menyebabkan Kebakaran Rumah

Burung ini memiliki tampilan yang sangat mencolok dengan dominasi warna hijau berkilauan yang berpadu dengan nuansa biru. Pada bagian dada, bulunya membentuk pola menyerupai sisik berwarna hijau.

Merak Hijau juga memiliki jambul tegak di atas kepalanya, menambah pesona keanggunannya yang memberikan kesan unik dan eksotis..

Selain ditemukan di Indonesia, spesies ini juga tersebar di beberapa negara lain, seperti Myanmar, Tiongkok, Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, dan India. Meski demikian, populasi di Pulau Jawa memiliki karakteristik khas yang membedakannya dari populasi di negara lain.

Baca Juga: Perjalanan Inspiratif Jonathan Sudharta: Dari Sales Obat hingga Sukses Membangun Halodoc, Startup Kesehatan Terkemuka di Indonesia

Merak Hijau Jawa adalah burung omnivora yang memiliki pola makan beragam. Makanan utamanya terdiri dari biji-bijian, buah-buahan, serangga, katak, hewan pengerat, hingga ular kecil.

Dengan kemampuan berburu yang cukup baik, burung ini dapat menangkap mangsanya dengan cekatan.

Habitat utama burung ini mencakup berbagai ekosistem, seperti hutan terbuka (termasuk hutan jati), sabana, serta hutan bakau di kawasan pesisir.

Merak Hijau juga lebih menyukai daerah dengan tutupan vegetasi yang cukup lebat namun tetap memiliki ruang terbuka untuk beraktivitas.

Baca Juga: Menjelajahi Keajaiban Taman Nasional Baluran: Petualangan Safari di Jawa Timur

Burung ini berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar, di mana betina biasanya bertelur antara 3 hingga 6 butir dalam sekali musim bertelur.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Potensi Besar Gen Z Memimpin Perubahan Sistemik

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:04 WIB
X