• Senin, 22 Desember 2025

King Kevin Planet Gadget: Dari Tukang Jahit Berijazah SD hingga Jadi Raja Ritel Gadget di Indonesia

.
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 07:30 WIB


Kabar24.id - Planet Gadget, salah satu toko ritel yang menjual berbagai perangkat teknologi dan aksesorisnya, kini menjadi destinasi utama bagi masyarakat Indonesia yang mencari produk elektronik berkualitas.

Di balik kesuksesan besar Planet Gadget, terdapat sosok inspiratif bernama Samuel Kevin, pria asal Medan yang lahir pada 20 Juli 1973.

Menariknya, perjalanan Kevin menuju kesuksesan tidaklah mudah. Ia bukanlah berasal dari keluarga berada yang memiliki modal besar untuk memulai usaha. Justru, kehidupannya penuh perjuangan dan keberanian mengambil risiko demi mencapai impiannya.

Baca Juga: Perjalanan Inspiratif Jonathan Sudharta: Dari Sales Obat hingga Sukses Membangun Halodoc, Startup Kesehatan Terkemuka di Indonesia

Dengan latar belakang pendidikan yang hanya sebatas sekolah dasar (SD), Kevin harus bekerja keras untuk mengubah nasibnya. Merantau Sejak Kecil dan Bekerja Sebagai Penjahit.

Sejak usia 11 tahun, Kevin sudah berani merantau dari Medan ke Bali untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, perjalanan hidupnya tidak berhenti di sana. Dua tahun kemudian, ia kembali merantau ke Jakarta dan mulai bekerja sebagai seorang penjahit.

Bertahun-tahun menggeluti profesi tersebut, Kevin menunjukkan ketekunan luar biasa hingga akhirnya berhasil mengumpulkan modal untuk membuka toko pakaian sendiri di usia 23 tahun.

Baca Juga: Menjelajahi Keajaiban Taman Nasional Baluran: Petualangan Safari di Jawa Timur

Bisnis pakaian yang ia rintis berjalan cukup baik, namun naluri bisnisnya terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Pada tahun 1999, Kevin melihat peluang besar di dunia teknologi digital yang mulai masuk ke Indonesia.

Melihat tingginya minat masyarakat terhadap produk teknologi, ia pun mengambil keputusan besar dengan menyerahkan bisnis pakaian kepada istrinya dan memulai petualangan baru dengan membuka toko handphone (HP) pertamanya di Kuta, Bali.

Meski terlihat menjanjikan, ternyata menjalankan bisnis HP tidaklah mudah. Setelah empat bulan beroperasi, toko HP miliknya mengalami hambatan besar dan tidak berkembang sesuai harapan.

Baca Juga: Mengapa Memasak Sayuran dalam Microwave Dapat Menyebabkan Kebakaran Rumah

Kevin bahkan sempat putus asa dan memutuskan untuk menutup usahanya. Namun, hanya dalam satu hari setelah mengambil keputusan itu, ia kembali bangkit dengan tekad yang lebih kuat.

Dalam langkah yang cukup berani, Kevin menggadaikan rumahnya untuk mendapatkan modal tambahan. Dengan uang tersebut, ia berangkat ke Singapura untuk membeli HP bekas (second) yang kemudian ia jual kembali di Indonesia.

Keberanian dan strategi bisnisnya yang cerdik pun membuahkan hasil. Toko HP miliknya mulai dikenal dan menarik perhatian warga setempat.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Potensi Besar Gen Z Memimpin Perubahan Sistemik

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:04 WIB
X