Kabar24.id -- Indonesia dan Thailand semakin erat dalam kerja sama, terutama di bidang pendidikan tinggi. Ini terlihat pada pertemuan antara Dewan Rektor Perguruan Tinggi Presiden Thailand dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTN) atau Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (CRISU). Untuk pertemuan kelima belas tahun ini, pertemuan CUPT-CRISU diadakan di Hat Yai, Thailand, selama dua hari (3–4 Oktober 2024). Tahun ini, rektor dari dua negara tersebut berbicara tentang prinsip Enviromental, Social, and Governance (ESG) dalam manajemen perguruan tinggi.
Rektor Universitas Jember (UNEJ), yang turut hadir dalam pertemuan CUPT-CRISU, menyatakan bahwa prinsip ESG sekarang menjadi acuan dalam menjalankan roda organisasi perguruan tinggi, bahkan di perusahaan swasta dan lembaga pemerintah. Karena itu, prinsip ESG mengedepankan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam setiap pembuatan kebijakan atau program. Pilihan yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola ini didasarkan pada perubahan dunia saat ini yang disebabkan oleh perubahan sosial dan iklim di masyarakat, serta tuntutan bagi lembaga pemerintah dan swasta untuk mendengarkan pendapat publik.
Sebagai contoh sederhana, saat membangun gedung, kita harus mempertimbangkan hal-hal tentang lingkungan seperti mempertahankan kawasan hijau, penggunaan energi terbaharukan, ramah difabel, dan memikirkan dampak pada masyarakat sekitar. Iwan Taruna menyatakan bahwa UNEJ berkomitmen untuk menjadikan kampusnya sebagai tempat yang hijau dan nyaman bagi masyarakat Jember.
Baca Juga: Fakultas Hukum Universitas Jember Launching Program Inkubasi LawPreneur, Jadi Pioner Wirausaha Mahasiswa Hukum di Indonesia
Selain menghadiri pertemuan CUPT-CRISU, kesempatan untuk bertemu dengan rekan kerja dari negeri Gajah Putih juga dimanfaatkan. Delegasi UNEJ menghadiri pertemuan dengan Rektor Universitas Chiang Mai, Profesor Pongruk Sribanditmongkol, yang juga ketua CUPT dan pimpinan Universitas Prince Songkla, Asian Institute of Technology, dan universitas Thailand lainnya.
Iwan Taruna, yang melanjutkan studinya di AIT Thailand, menambahkan, "Kami ingin memperkuat jaringan kerja sama dengan perguruan tinggi Thailand khususnya di bidang pertanian dan perkebunan yang secara umum sudah lebih maju. Sebab sesuai dengan visi dan misi UNEJ yang memang fokus pada pengembangan pertanian dan perkebunan industrial."
Baca Juga: Ini Alasan Mahasiswa Universitas Jember Ingin Segera Lulus dan Cepat Diwisuda
Delegasi dari UNEJ, terdiri dari Rektor dan Wakil Rektor I bidang Akademik, berkunjung ke KBRI di Bangkok untuk bertemu dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Cyti Daniela Aruan. Wakil Rektor I Prof. Slamin menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melaporkan dan membicarakan berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan oleh UNEJ bersama perguruan tinggi di Thailand.
Prof. Slamin menjelaskan, "UNEJ menawarkan studi pascasarjana bagi mahasiswa Thailand dengan skema beasiswa parsial. Tidak hanya bagi mahasiswa di Thailand saja, tetapi juga bagi peminat kamboja dan Myanmar." (**)