Kabar24.id - Program Sekolah Rakyat telah resmi diluncurkan pada Senin, 14 Juli 2025. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyebutkan bahwa program ini akan menjangkau hampir 10 ribu siswa dari keluarga miskin dan kelompok miskin ekstrem di seluruh Indonesia.
"Sudah berjalan sejak Senin dan ada hampir 10 ribu siswa yang mulai mengikuti pendidikan," ujar Gus Ipul dalam keterangannya.
Ada sebanyak 63 titik yang menjadi lokasi awal pelaksanaan Sekolah Rakyat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperluas akses pendidikan yang layak dan merata untuk kelompok rentan.
Sekolah Rakyat memiliki berbagai perbedaan signifikan dibanding sekolah umum. Salah satu yang paling menonjol adalah cara penyaringan siswa. Jika sekolah umum menerapkan seleksi berdasarkan nilai akademik atau tes masuk, Sekolah Rakyat tidak mempersyaratkan hal tersebut.
Seleksi calon siswa dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial menggunakan acuan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional. Fokus utamanya adalah memastikan peserta didik berasal dari kelompok sosial ekonomi bawah.
Gus Ipul menegaskan, “Yang terpenting siswa tersebut berasal dari desil satu atau kelompok miskin dan miskin ekstrem.”
Baca Juga: Menyatukan Iman dan Kearifan Lokal: Cara Islam Merangkul Budaya Lewat Syariat
Dari sisi kurikulum, Sekolah Rakyat tetap berpedoman pada kurikulum nasional. Namun, yang menarik adalah penerapan sistem Multi Entry Multi Exit.
Sistem ini memungkinkan siswa untuk keluar dan masuk sistem pendidikan tanpa kehilangan hak belajar, sehingga lebih fleksibel mengikuti dinamika kehidupan siswa yang berasal dari keluarga rentan.
Konsep sekolah pun berbeda. Sekolah Rakyat lebih banyak mengusung model boarding school atau sekolah berasrama. Dengan sistem ini, siswa tinggal di dalam lingkungan sekolah sehingga mereka mendapatkan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan terpantau penuh oleh tenaga pendidik.
Baca Juga: Muhammadiyah Luncurkan Bank Syariah Matahari, Dorong Dana Jamaah untuk Dakwah Ekonomi Inklusif
Selain itu, Sekolah Rakyat juga memberikan perhatian besar terhadap kebutuhan dasar siswa, terutama dalam hal gizi.
Pemerintah memastikan bahwa semua siswa di Sekolah Rakyat mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, demi mendukung proses belajar yang maksimal.
Artikel Terkait
Heboh! Speaker GBK Siarkan Suara Mendesah, Manajemen Minta Maaf dan Akui Kelalaian
Muhammadiyah Luncurkan Bank Syariah Matahari, Dorong Dana Jamaah untuk Dakwah Ekonomi Inklusif
Menyatukan Iman dan Kearifan Lokal: Cara Islam Merangkul Budaya Lewat Syariat
Penyesalan Isa Bajaj Tinggalkan Jakarta untuk Merawat sang Ibu, Pilih Tinggal Dimagetan: Kenapa Nggak dari Dulu?