“Semoga Festival Arakan Pengantin terus berkembang dan dikemas secara maksimal sehingga bisa mengundang banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan keistimewaan yang dimiliki kota ini,” harapnya.
Iring-iringan rombongan pengantar mempelai pengantin di sepanjang Jalan Ahmad Yani menarik perhatian para warga.
Rombongan peserta Festival Arakan Pengantin ini berparade dengan berjalan kaki dari Museum Negeri Pontianak menuju halaman Masjid Raya Mujahidin diiringi alunan musik Tanjidor.
Baca Juga: 200 Ribu Kosakata Baru di KBBI, Belajar Lebih Lengkap
Sebanyak delapan pasang pengantin peserta festival yang digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-253 Pontianak ini tampil lengkap dengan rombongan berpakaian adat Melayu Pontianak beserta pernak-perniknya.
Barang-barang hantaran untuk mempelai pengantin wanita juga menjadi pelengkap setiap peserta.
Dari hasil penilaian juri, peserta dari Kecamatan Pontianak Barat dinobatkan sebagai juara pertama arakan pengantin.
Sedangkan juara kedua diraih Bank Kalbar dan ketiga dari Kecamatan Pontianak Tenggara.
Baca Juga: 200 Ribu Kosakata Baru di KBBI, Belajar Lebih Lengkap
Selain juara arakan pengantin, Hantaran Terbaik diberikan kepada Kecamatan Pontianak Timur dan Pengantin Terbaik disandang Pontianak Barat.
Dalam festival itu, alunan musik tanjidor juga menjadi penyemangat peserta saat tampil berparade.
Kehadiran musik tanjidor tidak terlepas dari budaya mengantar pengantin.
Syafaruddin Usman, satu di antara Tim Juri menyatakan ada beberapa aspek penilaian dalam festival ini, yakni etika, estetika, kreasi, seni dan penggalian budaya tradisional.
Baca Juga: Transformasi Digital Didorong untuk Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia
“Etikanya itu bagaimana keserasian gerak langkahnya kemudian estetika keindahan tata riasnya, kemudian dari sisi pelestarian budayanya sesuai dengan pakem-pakem budaya melayu lokal,” ungkapnya.