PLTS akan dipasang di atas atap gedung HSSE, gudang, dan gedung workshop di wilayah Kilang Balikpapan. Dengan memasang PLTS ini, Kilang Balikpapan berpotensi menurunkan emisi CO2 sebesar 2.736 ton per tahun.
Saat ini, PLTS yang telah dipasang dan beroperasi di area operasi KPI tersebar di empat area kilang: Kilang Dumai, Kilang Balongan, Kilang Cilacap, dan Kilang Plaju. Area ini memiliki kapasitas total 9,87 MWp.
Dengan penambahan PLTS atap di Kilang Balikpapan ini, kapasitas terpasang PLTS di wilayah KPI mencapai 12,37 MWp, dengan potensi penurunan emisi total 12.722 ton setara CO2 per tahun.
Didik juga mengapresiasi kinerja operasional PT KPI, yang menunjukkan kinerja yang baik.
Kinerja operasional dan optimisasi biaya saat ini menunjukkan kinerja yang baik. Selain itu, Didik menyatakan, "Pada prosesnya, kita mengeluarkan banyak keringat dan memberikan hasil yang terbaik untuk perusahaan."
Didik berharap pembangunan PLTS ini bekerja sama dengan PNRE untuk mengurangi kerugian dan menjaga operasional PT KPI tetap berjalan seperti biasa.
"Saat program Revamp telah usai, mari kita jaga agar tetap beroperasi dengan normal, sehingga kami dapat menyelesaikan RFCC untuk penambahan kapasitas tahun depan," tambahnya.
Menurut Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), upaya Pertamina untuk dekarbonisasi, salah satu strategi perusahaan untuk mencapai NZE, didorong oleh kolaborasi Pertamina Grup dalam pemanfaatan energi baru terbarukan.
Pertamina akan terus berkomitmen untuk mencapai dekarbonisasi sebagai bagian dari komitmennya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.
Fadjar menambahkan, "Kami berharap peran Pertamina ini mampu mendorong penggunaan energi baru terbarukan di lingkup yang lebih luas, karena pemanfaatan energi transisi dapat meningkatkan efisiensi energi dan mendorong target dekarbonisasi dari bisnis eksisting." (*)