Kabar24.id - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi mencatat sekitar 22 ribu mahasiswa terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
Mahasiswa tersebut berasal dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca Juga: Gaji PPPK Paruh Waktu Terbaru Masih Dikaji Pemerintah Daerah
Data tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek, Khairul Munadi. Ia menyebut angka itu masih bersifat sementara dan terus diperbarui.
Menurut Khairul, pendataan dilakukan oleh perguruan tinggi di wilayah terdampak. Laporan tersebut dikompilasi secara berkala oleh kementerian.
Baca Juga: Hulu Dibabat Diam-diam, Hutan Lindung Gowa Gundul Parah
“Dalam catatan terakhir itu ada sekitar 22 ribu mahasiswa yang terdampak bencana ini,” ujar Khairul Munadi. Pernyataan itu disampaikan pada Sabtu, 13 Desember 2025.
Khairul menyampaikan hal tersebut di sela penyerahan bantuan Kemendiktisaintek. Bantuan diberikan kepada mahasiswa Universitas Andalas yang terdampak bencana.
Baca Juga: 6 Anggota Yanma Polri Jadi Tersangka Pengeroyokan Maut Debt Collector Kalibata
Ia menjelaskan kondisi mahasiswa terdampak sangat beragam.
Sebagian mahasiswa mengalami dampak langsung dari bencana.
Selain itu, ada mahasiswa yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan.
Tidak sedikit pula mahasiswa yang orang tuanya turut terdampak.
Menurut Khairul, kondisi tersebut berpengaruh terhadap keberlanjutan pendidikan mahasiswa. Terutama terkait kemampuan pembiayaan selama masa pemulihan pascabencana.
Khairul menegaskan data mahasiswa terdampak belum bersifat final.
Sejumlah perguruan tinggi masih melakukan pemutakhiran data.