Kabar24.id - Kabupaten Banyuwangi mencatat capaian positif dalam sektor pangan dengan surplus besar pada produksi padi dan jagung tahun 2025.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara petani, pemerintah daerah, TNI-Polri, dan berbagai mitra strategis.
Baca Juga: Glenny Kairupan, Rekan Seangkatan Prabowo di AKABRI yang Kini Pimpin Garuda Indonesia
“Ini bukti sinergi semua pihak. Semua bahu-membahu mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Ipuk, Selasa, 11 November 2025.
Surplus Padi Capai 328 Ribu Ton
Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Banyuwangi mencatat ketersediaan beras sebanyak 464.844 ton, naik dari 432.016 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi untuk Tekan Risiko Gagal Landing
Dengan kebutuhan konsumsi beras lokal hanya 136.542 ton, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini mencatat surplus 328.302 ton beras.
Kenaikan ini menunjukkan konsistensi Banyuwangi dalam mempertahankan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian padi di tengah berbagai tantangan iklim dan lahan.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Kasus Roy Suryo Tak Bisa Diputus Tanpa Bukti Keaslian Ijazah Jokowi
Jagung Naik 27 Ribu Ton, Surplus 150 Ribu Ton
Selain beras, Banyuwangi juga mencatat peningkatan signifikan pada produksi jagung.
Data Dinas Pertanian menunjukkan produksi jagung meningkat dari 181.332 ton pada 2024 menjadi 208.673 ton pada 2025.
Dengan kebutuhan jagung sekitar 58.206 ton, Banyuwangi menghasilkan surplus 150.467 ton, naik hampir 27 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.
Kolaborasi Jadi Kunci Ketahanan Pangan
Bupati Ipuk menegaskan, pencapaian tersebut tak lepas dari kerja keras seluruh unsur.
“Alhamdulillah, produksi padi dan jagung Banyuwangi terus surplus dan meningkat tiap tahun. Ini hasil kerja keras semua pihak,” ungkapnya.