• Senin, 22 Desember 2025

Mahasiswa Politani Kupang Ikuti Pembekalan Sejarah Puputan Bayu di Hutan Banyuwangi

.
- Senin, 10 November 2025 | 12:28 WIB
Mahasiswa Politani Kupang ikuti pembekalan sejarah Puputan Bayu bersama Perhutani Banyuwangi Barat.
Mahasiswa Politani Kupang ikuti pembekalan sejarah Puputan Bayu bersama Perhutani Banyuwangi Barat.

Kabar24.id - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat memberikan pembekalan sejarah lokal kepada mahasiswa magang dari Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang).

Kegiatan tersebut berlangsung di Tetenger Puputan Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, pada Minggu, 9 November 2025.

Baca Juga: Festival Rakyat Alas Purwo 2025 Hadirkan Sepekan Penuh Tradisi, Kesenian dan Hiburan di Lapangan Desa Tegaldlimo

Administratur KPH Banyuwangi Barat yang diwakili Asisten Perhutani (Asper) BKPH Rogojampi, Adi Raharjo, menjelaskan bahwa mahasiswa Politani tengah menjalani program magang di wilayah kerjanya.

Menurutnya, pembekalan ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan hutan, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal dan sejarah perjuangan masyarakat Banyuwangi.

Baca Juga: Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh Termasuk Soeharto dan Gus Dur

“Mereka tidak hanya belajar teknik kehutanan, tapi juga kami sampaikan sejarah perjuangan rakyat Blambangan di kawasan hutan, yaitu Perang Puputan Bayu,” ujar Adi.

Adi menuturkan bahwa Tetenger Puputan Bayu merupakan monumen peringatan perjuangan rakyat Blambangan di bawah pimpinan Pangeran Jagapati melawan penjajahan VOC Belanda.

Baca Juga: Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra Dorong Ketahanan Pangan Lewat Penanaman Jagung

Monumen ini dibangun di persimpangan jalan menuju kawasan hutan Rowo Bayu, sebagai simbol perlawanan habis-habisan rakyat Blambangan pada tahun 1771 hingga 1772.

“Puputan Bayu adalah perang besar yang dipimpin Mas Rempeg atau Pangeran Jagapati melawan VOC Belanda. Perlawanan itu berakhir tragis dengan banyak korban jiwa di kedua pihak,” kata Adi.

Baca Juga: Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Kemiren, Tradisi Budaya yang Berawal dari 2013 Dihadiri Dahlan Iskan

Ia menambahkan, peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Kabupaten Banyuwangi yang kemudian diperingati setiap 18 Desember sebagai Hari Jadi Banyuwangi.

Dalam kegiatan itu, mahasiswa magang juga mendapatkan materi tentang nilai-nilai perjuangan dan semangat nasionalisme yang terkandung dalam sejarah Puputan Bayu.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X