news

P3S Sebut Jokowi dan Luhut Ngotot Proyek Kereta Cepat Whoosh Harus Tetap Jalan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 07:05 WIB
KPK buka suara mengenai mark up dana dalam isu proyek Whoosh. (Instagram/keretacepat_id)

 

Kabar24.id – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menyebut Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ngotot agar proyek kereta cepat Whoosh tetap dijalankan.

Menurut Jerry, keduanya menjadi pihak utama yang mendorong agar proyek tersebut berjalan dengan menggandeng China sebagai mitra kerja sama.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Tambahan Rp900 Ribu yang Cair Mulai 20 Oktober 2025

“Dia dan Jokowi yang ngotot kereta cepat ini terlaksana,” kata Jerry di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.

Ia menduga, alasan ngototnya proyek Whoosh tetap dijalankan karena ada potensi keuntungan besar di balik kerja sama tersebut.

Baca Juga: Warga Desak Mundur Sudewo, Diduga Bupati Pati Terlibat Kasus Dugaan Suap Proyek Kereta

Jerry menilai terdapat indikasi mark up dalam pembiayaan proyek yang seharusnya mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum.

“Biasa, dia ngotot lantaran ada keuntungan besar dan ada dugaan mark up anggaran,” ujarnya.

P3S bahkan mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk mengusut dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh serta memeriksa para pihak terkait.

Jerry menambahkan, proyek ini juga didukung oleh sejumlah influencer yang dilibatkan untuk membangun citra positif di masyarakat.

“Bahkan saat peresmian, ada influencer yang bersama LBP dan diduga proyek ini di-mark up tiga kali lipat dari US$17 juta per kilometer menjadi US$52 juta di Indonesia,” katanya.

Ia turut menyinggung mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang sebelumnya menolak proyek kereta cepat Whoosh sebelum akhirnya diberhentikan dari jabatannya.

“Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah menolak proyek ini tapi LBP dan Jokowi ngotot,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini