Kabar24.id - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyoroti serius Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul ribuan kasus keracunan siswa.
Ia menegaskan masalah utama bukan sekadar anggaran, tetapi aspek higienitas dan sanitasi dapur.
Baca Juga: BGN Buka Kanal Aduan MBG, Layani Aduan Lewat Dua Nomor
Dari lebih 9.000 dapur yang digunakan, hanya 34 yang memiliki sertifikat resmi higienis dan sanitasi.
Menurut Said, minimnya dapur bersertifikat itulah yang memperparah risiko keracunan.
Baca Juga: UU Tapera Resmi Dibatalkan MK Usai Gelombang Penolakan Buruh
Data menunjukkan lebih dari 5.600 kasus keracunan anak-anak terjadi sejak program MBG berjalan.
Said menyebut hanya 34 dapur MBG yang memiliki lisensi higienis dan sanitasi resmi.
Baca Juga: Istana Kembalikan ID Peliputan Diana Jurnalis CNN, Tegaskan Komitmen Kebebasan Pers
Ia menilai kondisi tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan program yang menjangkau jutaan siswa.
Karena itu, Said mendorong evaluasi total pelaksanaan MBG.
Ia bahkan mengajukan opsi ekstrem untuk memindahkan dapur MBG langsung ke sekolah-sekolah.
Menurutnya, penempatan dapur di sekolah akan jauh lebih efektif dan aman.
Dengan dapur di sekolah, pengawasan higienitas dan sanitasi bisa lebih terjamin.