news

AS-China Sepakat Perpanjang Gencatan Perang Dagang hingga November 2025

Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:10 WIB
Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump (kanan). (Instagram.com / @xi_jinping - @realdonaldtrump)

Kabar24.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengumumkan perpanjangan gencatan atau penghentian sementara dalam perang dagang dengan China selama 90 hari hingga 10 November 2025, dalam sebuah keputusan yang diumumkan menjelang batas waktu tarif baru diberlakukan.

Langkah perpanjangan ini diambil hanya beberapa jam sebelum batas waktu pada Selasa, 12 Agustus 2025, ketika seharusnya tarif tambahan terhadap berbagai produk antara AS dan China mulai berlaku secara penuh.

Baca Juga: Sir Arthur Conan Doyle, Pencipta Sosok Detektif Jenius yang Tak Lekang oleh Waktu

Dalam pernyataan resmi yang ditandatangani pada Senin, 11 Agustus 2025, Trump menjelaskan bahwa pembicaraan dengan China masih berlangsung untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan dan persoalan keamanan nasional serta ekonomi.

Trump menegaskan bahwa China telah melakukan sejumlah langkah signifikan untuk memperbaiki perjanjian dagang yang sebelumnya dinilai tidak adil oleh pemerintahannya, sehingga kenaikan tarif ditangguhkan hingga batas waktu yang telah disepakati.

Baca Juga: Pengertian PBB-P2 dan Objek yang Tidak Dikenakan Pajak

Pemerintah China pada Selasa, 12 Agustus 2025, juga mengumumkan bahwa sebagian besar tarif balasan terhadap produk-produk asal AS akan ditangguhkan selama 90 hari sebagai bagian dari kesepakatan perpanjangan gencatan ini.

Melalui pernyataan Kedutaan Besar China di Washington, pihak Beijing menegaskan bahwa kesepakatan tersebut merupakan hasil dari pembicaraan di Stockholm yang menghasilkan komitmen untuk terus menunda kenaikan tarif demi memperkuat kerja sama ekonomi.

Baca Juga: Peluncuran Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditargetkan Oktober-November, Fadli Zon Pastikan Tanpa Intervensi

Pernyataan resmi China tersebut juga menyebutkan harapan agar AS tetap berkomitmen meningkatkan saling pengertian, mengurangi kesalahpahaman, dan mempererat hubungan kedua negara melalui dialog berkelanjutan.

AS dikabarkan juga membuka peluang untuk melonggarkan sebagian pembatasan ekspor semikonduktor ke China, yang selama ini menjadi salah satu tuntutan utama Beijing dalam negosiasi dagang.

Baca Juga: Panduan Lengkap Mengatasi Smart Door Lock Eror agar Tetap Aman dan Nyaman

Selain itu, muncul pembahasan awal mengenai kemungkinan diadakannya pertemuan puncak antara Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping, meskipun belum ada kesepakatan formal terkait waktu maupun tempat.

Menurut laporan Financial Times, Trump telah memberikan izin kepada perusahaan teknologi seperti Nvidia dan AMD untuk mengekspor chip canggih ke China dengan imbalan pembayaran tertentu, sebuah kebijakan yang menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan nasional di AS.

Halaman:

Tags

Terkini