• Senin, 22 Desember 2025

Ramai Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos

.
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:48 WIB
Platform Strava, pelacak aktivitas olahraga yang mewarnai tren baru di Indonesia. (Unsplash.com/AppShunter)
Platform Strava, pelacak aktivitas olahraga yang mewarnai tren baru di Indonesia. (Unsplash.com/AppShunter)

 

 

Kabar24.id - Saat ini ramai diperbincangkan terkait platform pelacak aktivitas olahraga, Strava yang kini tengah diwarnai tren baru yang cukup unik, bahkan kontroversial. 

Baca Juga: Semarak HUT RI, Polres Batu Gelar Gerakan Pangan Murah

Muncul fenomena penggunanya yang rela membayar orang lain untuk berlari atas nama mereka, demi memamerkan catatan waktu dan jarak tempuh yang mengesankan di profil mereka.

Padahal, Strava yang populer di kalangan pelari di seluruh dunia, biasanya digunakan untuk memantau progres latihan, mencatat rekor pribadi, dan bersaing di papan peringkat komunitas.

Baca Juga: Peluncuran Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditargetkan Oktober-November, Fadli Zon Pastikan Tanpa Intervensi

"Sayangnya, pengaruh media sosial membuat sebagian orang mencari jalan pintas untuk terlihat hebat di mata publik," tulis The Running Week yang dikutip pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Tren ini dikenal dengan istilah strava jockey atau joki strava. Hal ini merujuk pada seseorang yang disewa untuk menjalankan rute atau lomba menggantikan pemilik akun asli. 

Baca Juga: Studi: Gen Z Munculkan Wajah Baru Dunia Kerja di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Dengan begitu, sang pemilik akun bisa mengunggah hasil lari luar biasa tanpa harus berkeringat sendiri. Lantas, apa sebenarnya hal yang melatari fenomena ini?

 

Tekanan Tampil Prima di Medsos

 

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X