Kabar24.id - Pemerintah kembali menyoroti maraknya peredaran pakaian impor ilegal setelah rangkaian penindakan besar yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Kabar terbaru datang dari Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang memutuskan tidak lagi membakar pakaian sitaan dan menggantinya dengan metode pencacahan agar bisa dimanfaatkan ulang.
Baca Juga: Polisi Soroti Kelalaian Bandara dalam Kasus Bilqis, Verifikasi Identitas Anak Jadi Sorotan
Keputusan ini muncul bersamaan dengan pengungkapan temuan terbesar sepanjang penindakan pakaian impor ilegal, yakni 19.391 balpres di 11 gudang wilayah Bandung.
Purbaya menjelaskan bahwa pembakaran pakaian sitaan justru menimbulkan biaya besar dan membuat anggaran negara terbebani hingga Rp12 juta per kontainer.
Baca Juga: MK Larang Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Mahfud MD: Berlaku Seketika
Ia menegaskan bahwa proses pencacahan menjadi alternatif baru yang lebih efisien dan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Purbaya mengungkapkan telah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia untuk menyiapkan skema pencacahan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri.
Menurutnya, sebagian hasil cacahan dapat dipakai kembali oleh industri tekstil dan sebagian lainnya bisa dijual kepada UMKM dengan harga murah.
Ia memastikan detail keputusan akan disampaikan pekan depan sambil meminta jajarannya mempercepat proses pengeluaran barang sitaan dari gudang.
Purbaya juga menyebut telah berkoordinasi dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman terkait distribusi bahan hasil pencacahan kepada pelaku usaha kecil.
Ia menambahkan bahwa asosiasi garmen diprioritaskan karena memiliki alat pencacah yang dibutuhkan dalam proses pemusnahan barang bukti.
Menurut Purbaya, hanya beberapa perusahaan yang saat ini memiliki teknologi pencacahan sehingga peluang kerja sama masih dapat diperluas.
Artikel Terkait
MK Larang Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Mahfud MD: Berlaku Seketika
Pencarian Korban Longsor Cilacap Dikebut, BNPB: Masih dalam Masa Golden Time
Polisi Soroti Kelalaian Bandara dalam Kasus Bilqis, Verifikasi Identitas Anak Jadi Sorotan