Kabar24.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menjadi sorotan publik setelah gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos dianggap terlalu berani.
Pernyataannya kerap dinilai memicu gesekan di kalangan pejabat Istana.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Siap Tambah Denda Mafia Baju Bekas, Sebut Penolak Kebijakan Sebagai Pelaku
Namun Purbaya menegaskan bahwa semua ucapannya berbasis data dan survei resmi.
Ia menyebut gaya bicaranya yang “koboy” justru demi menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Baca Juga: Guru Besar UNEJ Dorong Transformasi Keuangan Berkelanjutan untuk Bisnis Tangguh
Hal itu disampaikan Purbaya menanggapi kritik mantan Kepala Bakom, Hasan Nasbi.
Hasan menilai gaya komunikasinya bisa melemahkan soliditas pemerintahan.
Baca Juga: UNDIP dan ITS Sabet Juara Utama KMHE 2025 di Universitas Jember
Purbaya menjawab, setiap langkah dan kebijakan selalu diukur dampaknya terhadap publik.
“Saya selalu pakai survei ke masyarakat apakah saya mengurangi kepercayaan masyarakat ke pemerintah apa tidak,” ujarnya di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Ia menambahkan, survei terbaru dari LPS menunjukkan kepercayaan publik justru meningkat.
Kenaikan itu terjadi setelah sempat turun di pertengahan tahun akibat banyaknya demonstrasi.
Purbaya menyebut, gaya tegas dan ceplas-ceplos pemerintah berhasil mengembalikan sentimen positif.
Artikel Terkait
General Manager PPI Banyuwangi: Tidak Ada Pungutan Untuk Penari Gandrung Sewu 2025 di Pantai Boom، Pembuat Video Akui Salah Paham dan Minta Maaf
Guru Besar UNEJ Dorong Transformasi Keuangan Berkelanjutan untuk Bisnis Tangguh
Menkeu Purbaya Siap Tambah Denda Mafia Baju Bekas, Sebut Penolak Kebijakan Sebagai Pelaku