General Manager PPI Banyuwangi: Tidak Ada Pungutan Untuk Penari Gandrung Sewu 2025 di Pantai Boom، Pembuat Video Akui Salah Paham dan Minta Maaf

Kabar24.id - Pembuat video yang sempat membuat konten soal adanya pungutan tiket masuk bagi penari Gandrung Sewu 2025 di Boom Marina Banyuwangi akhirnya mengakui telah terjadi salah paham.

Klarifikasi dilakukan dalam pertemuan di Kafe Latina, Cluring, Banyuwangi, Senin 27 Oktober 2025, yang dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi serta PT Pelabuhan Indonesia (PPI) Banyuwangi.

Baca Juga: UNDIP dan ITS Sabet Juara Utama KMHE 2025 di Universitas Jember

Dalam forum tersebut, pelaku video dan pihak yang menyebarkannya hadir untuk memberikan penjelasan dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

Mereka mengakui bahwa informasi dalam video tersebut tidak benar dan muncul karena kesalahpahaman di lapangan saat kegiatan berlangsung.

Baca Juga: Kursi Kosong Timnas Indonesia: PSSI Didesak Evaluasi Pola Latihan dan Filosofi Permainan

General Manager PPI Banyuwangi, Nurilma Septanti, menegaskan bahwa tidak ada pungutan tiket masuk bagi penari Gandrung Sewu di kawasan Boom Marina.

Ia menyebut hasil rekaman CCTV menunjukkan tidak ditemukan adanya transaksi pembayaran tiket di gerbang masuk kawasan.

Baca Juga: Empat Tokoh Bahas Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI

Salah satu peserta Gandrung Sewu yang sempat merekam video, DRA, siswi SMP 17 Agustus Cluring, sebelumnya mengira bahwa pembayaran parkir kendaraan adalah biaya tiket masuk bagi penari.

Namun setelah dilakukan klarifikasi bersama petugas keamanan dan ticketing, diketahui bahwa pembayaran tersebut merupakan biaya parkir kendaraan, bukan tiket per orang.

Koordinator pendamping penari Gandrung Sewu Kecamatan Cluring, Qurrota Akyun, juga menjelaskan hal serupa bahwa biaya yang dikeluarkan hanya untuk parkir sebesar Rp20.000.

Ia menegaskan tidak ada transaksi tiket masuk bagi penari maupun rombongan pendamping di kawasan Boom Marina.

DRA akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak dan mengakui bahwa video yang dibuatnya menimbulkan kesalahpahaman publik.