“Saya mohon maaf kepada semua pihak, video yang saya buat ternyata keliru dan menimbulkan kegaduhan di media sosial,” ujar DRA.
Pihak PPI Banyuwangi bersama seluruh peserta forum sepakat menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan tanpa ada tuntutan hukum.
“Kami semua bersepakat untuk saling memaafkan dan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran,” kata Nurilma Septanti.
Disbudpar Banyuwangi juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah menyebarkan informasi sebelum dilakukan verifikasi kebenarannya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa penyebaran informasi yang belum jelas dapat menimbulkan salah paham dan merugikan banyak pihak.
Gandrung Sewu sendiri merupakan salah satu agenda budaya terbesar di Banyuwangi yang menampilkan ribuan penari dengan koreografi kolosal di tepi pantai Boom Marina.
Pemerintah daerah berharap klarifikasi ini dapat mengembalikan suasana positif dan semangat para penari yang menjadi kebanggaan masyarakat Banyuwangi. ***
Artikel Terkait
Empat Tokoh Bahas Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI
Kursi Kosong Timnas Indonesia: PSSI Didesak Evaluasi Pola Latihan dan Filosofi Permainan
UNDIP dan ITS Sabet Juara Utama KMHE 2025 di Universitas Jember