Tim pembela juga mempermasalahkan belum adanya audit kerugian negara dari BPKP sebagai dasar hukum penetapan tersangka.
Franka mengaku percaya bahwa kebenaran akan terungkap melalui jalur hukum yang sedang ditempuh.
“Kami yakin proses hukum akan berjalan dengan baik dan dengan benar,” ujarnya dengan nada tenang.
Meski berat, Franka selalu berusaha hadir di ruang sidang untuk mendampingi suaminya secara langsung.
“Kami dari keluarga hanya ingin yang terbaik, semoga semua bisa dilalui dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Selain soal hukum, Franka juga menyinggung kondisi kesehatan Nadiem yang baru pulih dari operasi ambeien.
“Kami bersyukur Mas Nadiem mendapat atensi medis yang baik, sekarang masih dalam masa pemulihan,” katanya.
Ia mengungkapkan suaminya masih harus menjalani satu operasi lanjutan dalam waktu dekat.
“Harapan kami, Mas Nadiem cepat kuat dan pulih agar bisa menjalani proses hukum ini dengan baik,” lanjutnya.
Franka juga menuturkan kisah haru tentang anak-anaknya yang setiap hari menanyakan kabar sang ayah.
“Anak-anak selalu menanyakan kondisi Nadiem. Setiap hari,” ucapnya lirih.
Sejak penahanan Nadiem pada 4 September 2025, kehidupan keluarga mereka berubah drastis.
Meski hanya bisa bertemu lewat cerita dan doa, anak-anaknya tetap menaruh harapan besar pada kehadiran ayah mereka.
Bagi Franka, ketegaran adalah satu-satunya cara untuk menjaga semangat keluarga di tengah badai hukum.
“Saya mewakili keluarga dan keempat anak saya, bersyukur bisa mengikuti sidang hari ini,” ujarnya menutup percakapan. ***
Artikel Terkait
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kedua Kejagung untuk Pemeriksaan Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook Didampingi Hotman Paris
Kejagung Ungkap 4 Tersangka Korupsi Chromebook Kemendikbudristek, Rugikan Negara Rp1,9 Triliun, Keuntungan Nadiem Makarim Masih Didalami
Kejagung Temukan Grup WhatsApp Mas Menteri Core Team Bahas Rencana pengadaan Chromebook, Dibuat Dua Bulan Sebelum Pelantikan Nadiem Makarim
Usai Diperiksa Kejagung, Nadiem Makarim Tak Ungkap Detail Kasus Proyek Chromebook Senilai Rp9,9 Miliar