Di satu sisi, perusahaan menampilkan citra lewat reklamasi dan PLTS kecil.
Namun di sisi lain, bisnis utama tetap bergantung pada batu bara.
Batu bara semakin ditinggalkan pasar global karena dampak lingkungannya.
Tanpa pengelolaan serius atas emisi metana, PTBA dinilai belum berubah.
Perusahaan berisiko dianggap sekadar melakukan greenwashing.
Wajah hijau ditampilkan, tetapi bisnis batu bara tetap jadi sumber utama. ***
Artikel Terkait
Geger Blasting Dekat Pantai Pulau Merah: Debu Tambang PT BSI Ganggu Wisata dan Nelayan
ESDM Evaluasi Ulang RKAB Tambang Setahun Sekali, Respons Skandal Batu Bara
Polisi Tetapkan Satu Tersangka Tambang Ilegal di Bungah Gresik
7 Pekerja Tambang PT Freeport Indonesia Terjebak Longsor di Tambang Bawah Tanah Grasberg