PLK Banyuwangi, Solusi UMKM Naik Kelas Lewat Kemasan dan Foto Produk Gratis

Kabar24.id - Di Banyuwangi, dukungan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah terus digencarkan. Pemkab Banyuwangi melalui Pusat Layanan Kemasan (PLK) menegaskan perannya dalam mendorong UMKM agar naik kelas dengan fasilitas gratis.

Berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, PLK telah beroperasi sejak awal 2025. Layanan utama yang diberikan mencakup desain kemasan, pencetakan, hingga foto produk profesional.

Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan UMKM dalam memperbaiki citra produk mereka di pasaran.

Baca Juga: Danantara Gelontorkan Rp1,5 Triliun untuk Penyerapan Gula, Bapanas Peringatkan Pihak yang Masih Ngeyel Jual Gula di Bawah HAP

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan, “Dengan kemasan yang lebih menarik, harapannya produk UMKM Banyuwangi bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Layanan ini dibuka bagi semua pelaku UMKM Banyuwangi.”

Lebih jauh, PLK juga memberikan pendampingan legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), izin PIRT, hingga sertifikasi halal.

Dengan demikian, UMKM tidak hanya memiliki tampilan produk menarik, tetapi juga memiliki legalitas yang kuat.

Baca Juga: Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN DTP hingga Desember 2025, 100 Persen untuk Rumah Tapak dan Sarusu

Sejak peresmian, sudah lebih dari 600 UMKM memanfaatkan fasilitas PLK. Salah satu di antaranya adalah Faizah, pengusaha kuliner khas Timur Tengah.

“Kami sangat terbantu. Sekarang bisa cetak kemasan di Banyuwangi saja. Kalau dulu harus pesan dari luar kota,” ucapnya.

Faizah mengaku perubahan kemasan membuat produknya lebih diminati pelanggan. Pesanan meningkat karena pelanggan merasa produk terlihat lebih higienis dan profesional.

Baca Juga: Ini Sorotan Terhadap Gen Z Resah Di Dunia Kerja

“Pesanan saya tambah banyak sejak pakai box yang baru. Pelanggan puas karena menurut mereka produknya lebih higienis,” jelasnya.

Keunggulan lain adalah fleksibilitas pemesanan kemasan tanpa batas minimal. Faizah pun bisa menyesuaikan dengan kapasitas usahanya yang masih kecil. “Mau cetak 5 atau 10 lembar saja boleh,” katanya.