• Senin, 22 Desember 2025

Ribuan Warga Malaysia Desak Anwar Ibrahim Mundur, Mahathir Ikut Turun ke Jalan

.
- Minggu, 27 Juli 2025 | 07:13 WIB
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim (kiri) dan Eks PM Malaysia, Mahathir Mohamad. (Instagram.com / @anwaribrahim_my - @chedetofficial)
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim (kiri) dan Eks PM Malaysia, Mahathir Mohamad. (Instagram.com / @anwaribrahim_my - @chedetofficial)

Kabar24.id – Ribuan warga Malaysia turun ke jalan pada Sabtu, 26 Juli 2025, mendesak Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur dari jabatannya. Aksi unjuk rasa besar ini digelar di sekitar gedung pemerintahan Malaysia di Kuala Lumpur dan mendapat sorotan tajam dari media internasional.

Demonstrasi yang dipimpin oleh koalisi oposisi itu juga diikuti langsung oleh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Ia menyampaikan kritik keras atas kinerja pemerintahan Anwar yang dinilai gagal merealisasikan janji kampanyenya.

Baca Juga: Daftar Harga Paket Data Indosat Ooredoo Terbaru 2025, Mulai Rp5 Ribuan

Mahathir: “Anwar Sudah Gagal, Cukup Sudah!”

Mahathir dalam orasinya menyebut Anwar telah menjabat tiga tahun namun belum memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Ia menilai Anwar justru menikmati kekuasaan di tengah penderitaan rakyat.

“Dia sudah tiga tahun menjabat. Apa yang rakyat dapat? Saya pikir dia enjoy melihat kita menderita. Cukup, tolong mundur,” tegas Mahathir.

Baca Juga: Sindiran Media Thailand usai Timnasnya Keok Lawan Garuda Muda di Semifinal AFF U-23: Piala Dunia Hanya Retorika

Tuntutan Massa: Turunkan Anwar Ibrahim

Para demonstran membawa spanduk bertuliskan "Turunkan Anwar Ibrahim!" dan meneriakkan yel-yel yang menuntut perubahan kepemimpinan. Isu utama dalam aksi ini adalah tingginya biaya hidup serta ketidakpuasan atas janji reformasi yang belum terealisasi.

“Dia (Anwar) sudah memerintah selama tiga tahun dan belum memenuhi janji yang dibuat. Biaya hidup tetap tinggi,” ujar salah satu peserta aksi, Fauzi Mahmud, dikutip dari Al-Jazeera.

Baca Juga: Seskab Teddy Bertemu Menteri Imipas, Dorong Layanan Adaptif di Sektor Imigrasi dan Pemasyarakatan

Kebijakan Ekonomi Dinilai Tidak Cukup

Beberapa hari sebelum unjuk rasa, Anwar mengumumkan bantuan tunai senilai 100 ringgit (sekitar Rp387 ribu) dan penurunan harga BBM menjadi 1,99 ringgit per liter. Namun, oposisi menganggap kebijakan tersebut belum cukup mengatasi tekanan ekonomi rakyat.

Aksi Damai Tapi Masif

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X